Total Tayangan Halaman

Minggu, 24 April 2011

Tip Gadai Emas

TIP GADAI EMAS
Saya baru tahu kalau ternyata biaya gadai emas di BRI Syariah biayanya sangat murah dibandingkan beberapa institusi perbankan lain yang juga menawarkan jasa gadai emas.
Ini juga info dari teman yang bilang biaya gadai emas di BRI Syariah sangat murah yaitu hanya Rp 3780 /gr perbulan sehingga saya yang hobi menggadai emas ini bersegera untuk mendatangi kantor cab. BRI Syariah yang ada di kota padang.
Tanpa memperpanjang mukaddimah berikut detailnya jika kawan-kawan ada yang ingin menggadai emas di BRI Syariah :
Persyaratan :
KTP
Emas yang akan di gadai
Biaya
- Administrasi saat menggadai dengan ketentuan sbb :
1. Emas 2 gr s/d 50 gr –> Rp 12.500
2. Emas 51 gr s/d 100 gr –> Rp 25.000
3. Emas >100 gr –> Rp 50.000
- Penitipan yang nilainya Rp 3780 /gr perbulan
Jangka waktu pengembalian adalah 4 bulan
Perhitungan peminjaman
Perhitungan peminjaman di BRI Syariah di hitung per 10 hari, jadi dengan biaya perbulan /gr adalah Rp 3780 maka biaya per 10 hari adalah Rp 3780 : 3 = Rp 378 /gr (biaya penitipan untuk emas perhiasan lebih besar dibanding emas batangan).
Sekarang mari kita ambil contoh kasus yang saya alami
Saya menggadai emas batangan 24 Karat seberat 7,5 gr. Harga emas 7,5 gram saat itu dipasaran adalah Rp 2.490.000. untuk emas batangan BRI Syariah memberi taksiran 93 % dari harga emas. Tapi harga emas yang taksir biasanya lebih rendah 10 rb/gr dari harga pasaran. Jadi jika misalnya harga emas per gram dipasaran adalah Rp 330 rb maka BRI menghitung harga emas anda senilai Rp 320 rb (ini merupakan pengalaman saya menggadai emas di BRI Syariah Cab Padang)
1. administrasi –> Rp 12.500
2. Nilai pinjaman mak –> Rp 2.260.000
3. Biaya penitipan 1 bulan –> Rp 28.350
Jadi jika saya menebus emas saya dalam 1 bulan maka jumlah yang harus saya bayar adalah Rp 2.260.000 + Rp 28.350 = Rp 2.288.350
Gimana kalau saya baru menebus emas tersebut dalam masa 4 bulan? ya berarti biaya penitipan diatas tinggal di kali aja dengan 4. Gampangkan? Tapi jangan sampai kelupaan nebus ya, nanti emas anda benar-benar tergadai ke orang lain alias di lelang karena saya lihat di surat gadainya emas akan dilelang 4 hari setelah jangka waktu 4 bulan berakhir.
Tapi kalau belum ada uang nebus emas yang tergadai caranya gimana ya? itu juga gampang. tinggal datang saja ke BRI Syariah dan memperpanjang perjanjian gadai emas tersebut dengan membayar biaya penitipan yang 4 bulan.
Sampai disini dulu infonya jika ada kawan-kawan yang punya info lain yang bermanfaat untuk kita semua silahkan sharing dibagian koment dibawah ini
sudah menjadi berita dikalangan investor emas. Jurus-jurus berkebun emasnya sangat menarik dan memberikan banyak keuntungan bagi investor emas yang sudah sering jual beli emas maupun bagi pemula yang mau memulai investasi di emas. Berikut ini sedikit bocoran yang bisa dibaca sebelum bergabung menjadi membernya…

Mungkin banyak orang yang belum tahu dengan jelas sistem investasi kebun emas, berpikir bahwa investasi kebun emas adalah sistem menjaminkan emas yang dijaminkan ulang, dan dijaminkan ulang terus menerus. Tetap sebenarnya bukan demikian. Bicara mengenai sistem gadai emas yang baik dapat dilakukan sebagai berikut:
Mari kita menggunakan asumsi nilai emas dan gramnya agar lebih mudah pemahamannya.
Contoh asumsinya sebagai berikut: Melakukan investasi emas secara rutin sebesar 25 gram
- Harga asumsi emas 25 gram = Rp.9.000.000,-
- Pada saat ini Anda punya tambahan uang Rp.3.750.000,-
- Nilai gadai sebesar 80% dari harga taksir emas
- Harga Taksir Bank Rp.300.000,- pergram
- Biaya penitipan emas Rp. 2500/gram/bulan
Perlu Anda ketahui, taksiran nilai taksir dan kondisi sebenarnya di bank mungkin berbeda-beda, tapi yang terbaik Anda memilih bank yang memberikan: Nilai gadai tinggi, Biaya rendah dan Waktu singkat
Mari kita mulai saja perhitungannya:
Misalkan Anda Beli emas batangan Antam 25 gram, lalu Anda gadaikan dan Anda akan mendapatkan dana segar sebesar Rp.6.000.000,-.
Perhitungannya sebagai berikut:
Rp.300.000 x 80% = Rp.240.000 x 25gram = Rp.6.000.000
Anda setor biaya penitipan emas 1 tahun sebesar Rp.2500×25×12 bulan = Rp.750.000,-
Lakukan Investasi emas Anda dengan cara:
Beli emas 25 gram lalu Gadaikan emasnya, dapat dana segar Rp.6jt, lalu tambah Rp.3 jt dana dari uang Anda = Rp.9jt lalu beli emas lagi dengan biaya titip Rp.750.000 setahun.
Setiap Anda memiliki dana tambahan Rp.3.75 jt lalu ulangi langkah diatas lagi, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau sudah lima kali maka posisi akan menjadi seperti ini:
1. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
2. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
3. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
4. Beli Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt -> beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
5. Beli Emas 25 gram (Emas disimpan)
Anda Perhatikan perhitungan diatas bahwa biaya pembelian emas kedua dan seterusnya, 2/3 modal beli emas adalah dari uang bank. Dan setelah waktu berlalu, misalkan harga emas naik sebesar 30 persen, jadi emas batangan 25 gram yang Anda miliki sekarang nilainya Rp.12jt. Dan ini saatnya Anda panen.
Langkah memanennya cukup dibalik saja yaitu: Jualah emas nomor 5, maka anda mendapatkan dana segar 12 jt, dana segar ini kita pakai untuk menebus 2 emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan jual semuanya.
Maka posisinya sebagai berikut:
Hasil penjualan emas 5 buah x Rp.12 jt = Rp.60 jt
Tebus gadai 4 x Rp.6 jt = Rp. 24 jt
sisa = 36 jt ——> sub total 1
Berapa modal anda?
1. Beli emas pertama = Rp.9 jt
2. Beli emas ke 2 sampai ke 5 = Rp.3jt x 4 = Rp.12 jt
3. Biaya titip Rp.750rb x 4 buah emas = Rp.3 jt
Ttotal modal = Rp.24 jt ——> sub total 2
Keuntungan Panen Emas Anda adalah: sub total 1 – sub total 2 = Rp.36 jt – Rp.24 jt = 12 jt
Berikut ini Perbandingan keuntungan metode investasi emas biasa vs metode cerdas kebun emas dengan modal awal Rp.24 jt:
Modal 24jt belikan emas sewaktu harga batangan 25 gram = 9jt, maka per gram berarti 360rb. Rp.24 jt : 360 rb dapat emas 66.66 gram
Ketika harga naik 30% kita jual menjadi Rp 468 ribu/gram: 66.66 * 468 ribu = Rp.31.196.880 dikurangi modal 24 jt = untung Rp.7.196.880
Bandingkan dengan sistem cerdas investasi emas, kuntungan hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan investasi emas cara biasa. Kalau harga naik 30% kurang dari satu tahun maka keuntungan lebih banyak lagi karena biaya jasa titip menjadi lebih rendah.
Penjelasan di ebook kebun emas lebih lengkap dan terperinci disertai juga dengan gambar ilustrasi dan masih ada beberapa jurus yang lebih dahsyat. Jadi bila Anda mau memulai investasi emas dan mau memanen kebun emas Anda nantinya, Join saja jadi member kebun emas di sini . Toh pelajaran kebun emas ini akan membuat Anda cerdas dan profit dari emas.
Posted in: Berkebun Emas, Ebook Berkebun Emas, Ebook Kebun Emas, Kebun Emas.
Tagged: Berkebun Emas • Cara berkebun emas • Cara kebun emas • Ebook Berkebun Emas • Ebook Kebun Emas •Kebun Emas • Rahasia Kebun emas

Laba Berkebun Emas
by Berkebun Emas.
No comments yet
Rulli Kusnandar tersenyum lebar tahun ini. Investor emas asal Bandung, Jawa barat ini bakal mendulang untung gede lantaran harga emas meroket.
Ya, harga emas memang amat menyilaukan tahun ini. Hingga Kamis (10/12) lalu, harga si kuning kemilau di Divisi Comex, Bursa NYMEX telah menanjak 28,52% dari awal tahun. Awal Januari 2009 harga emas di bursa ini US$ 887,3 per ons troy. Kini harga komoditas yang sama sudah melambung ke US$ 1.140,40 per onstroy.
Cuma, Rulli bukan investor emas biasa. Ia memainkan jurus investasi emas yang berbeda dibandingkan dengan investor emas pada umumnya. Jurus ini menghasilkan keuntungan emas yang lebih berkilau ketimbang cara-cara investasi tradisonal.
Mantan Manager teknologi informasi pada salah satu perusahaan ini menyebut jurusnya sebagai “Berkebun Emas”. Metode yang dia temukan pada 2007 lalu itu melibatkan perbankan syariah dan Pegadaian. Cuma agar bisa memanen untung dari jurus ala Rulli ini, calon investor harus siap berinvestasi jangka panjang, paling tidak selama dua tahun sampai tiga tahun.
Rulli menyarankan, sebaiknya investor berinvestasi emas batangan berkadar 24 karat dengan tingkat kemurnian 99,99%. Pasalnya, dia menilai keabsahan kualitas dan kadar emas batangan sangat terjamin dengan adanya sertifikat.
Sebenarnya metode Rulli cukup sederhana. Kalau mau meniru dia, setelah membeli batang emas yang pertama anda harus menggadaikan emas itu ke bank syariah atau pegadaian. Tentu anda harus memilih tempat gadai yang memasang biaya gadai paling murah. Maklum setiap bank syariah atau pegadaian memiliki ketentuan dan biaya yang berbeda atas layanan gedai emas ini.
Menurut Rulli, tempat gadai yang seharusnya menjadi pilihan adalah bank syariah yang memberikan nilai gadai paling tinggi tapi mengenakan biaya sangat rendah. Nah hasil penelusuran Kontan, tempat gadai ideal untuk berkebun emas ini adalah Bank Jabar Banten Syariah.
Setelah menggadaikan emas tadi, anda akan mendapatkan dana segar dari bank. Dana tersebut harus anda pakai untuk membeli emas yang kedua ini juga harus anda gadaikan. Tentu anda harus merogoh kocek tambahan karena dana gadai dari bank hanya berkisar 60%-80% harga yang digadaikan. Langkah ini kudu anda lakukan berulang-ulang hingga merasa cukup.
Tapi ingat, anda tak boleh menggadaikan emas yang terakhir. Sebab emas terakhir ini kan menjadi modal anda untuk menebus satu demi satu emas yang anda gadaikan saat harga naik. Karena itu, Rulli menyebutnya sebagai kunci harta karun.
Kapan saat yang tepat bagi anda memanen kebunemas? Rulli menyarankan penjualan kunci harta karun dan emas-emas sebelumnya baru dilakukan setelah ada kenaikan harga minimal 30%

Kebun Emas di Tabloid Kontan
Tahan Inflasi
Melalui metode yang sederhana ini, menurut Rulli, dua pertiga modal investasi bersala dari bank. Setelah dua tahun atau tiga tahun, dia yakin nilai utang investor pada bank bakal menyusut seiring kenaikan harga emas. “Emas itu zero inflation dan harganya tidak pernah turun, tapi malah bisa naik 20% hingga 25% per tahun”, ujarnya.
Benarkah nilai emas tidak termakan oleh inflasi dan harganya terus naik? Mari kita cari buktinya. Pada bulan November 1999, harga sebuah sedan Honda Civic Ferio seri matik baru seharga Rp. 225 juta. Pada saat yang sama harga rata-rata emas produksi Logam Mulia sekitar Rp. 82.500 per gram. Itu berarti 10 tahu lalu harga satu unit Honda Civic Ferio setara dengan emas berbobot 2,72 kg.
Kini, denga patokan harga emas terbaru di Logam Mulia, emas seberat 2,72 kg itu setara dengan Rp. 1,05 miliar (1 gram = Rp. 386.500). Itu berarti dengan emas yang sama, saat ini anda bisa membeli hampir tiga New Honda Civic tipe 2,0 liter transmisi otomatis yang harganya Rp. 390 juta per unit.
Salah seorang investor yang telah mempraktekan metode Berkebun emas ini adalah Andy Wahyu Rizaldy. Pria asal Samarinda, Kalimantan Timur ini mengaku tertarik mengikuti langkah Rulli sejak bulan Maret lalu. “Modal awal saya emas 50 gram, sekarang sudah menjadi sekitar 2 kilogram”, ungkapnya bersemangat 45.
Semula Andy hanya menyimpan emasnya di bawah bantal. Namun setelah mengetahui metode ini dia langsung tertarik. “Saya pikir ini cara untuk mempercepat kepemilikan emas”, kata dia.
Dia pun menggadaikan harta berkilaunya itu di Bank Kaltim syariah. Setelah menggadaikan emas pertama, dia mulai melakukan cara Rulli. Cuma masalahnya andy tidak teratur membeli dan menggadaikanemas. Ini lantaran terkendala keterbatasan emas batangan di tempat tinggalnya. “Tahun depan saya berencana mengalokasikan dana hingga 20% dari pendapatan saya, minimal untuk membeli 10 gram emas setiap bulan,” bebernya. Andy mengaku belum pernah panen dari kebun emas itu.
Pengikut metode Rulli lain adalah Maria Susanti. Ibu rumahtangga ini mulai bercocok tanam emas pada akhir 2008 lalu. Maria menyemai bibit emasnya seberat 25 gram dan 50 gram di Bank Mega Syariah dan Bank Jabar Banten Syariah. Ketika itu, harga satu gram emas masih Rp. 280.000.
Sebulan lalu dia sudah memetik panen kebun emas. Emas koleksinya sudah bertambah hingga sebanyak 1 kg dengan harga Rp. 370.000. Dari panen ini, Maria kemudian mengalokasikannya untuk membeli sehektare tanah di Majalaya, Jawa barat dan properti lain. Hingga kini dia juga masih aktif Berkebun emas.
Tetap ada Risiko
Meskipun tampak menggiurkan, metode Rulli ini bukan tanpa risiko. Investor hanya bisa mengantongi untung kalau harga emas naik selama anda menggadaikan emas. Kalau terpaksa menjual koleksi emas di lemari gadai bank atau pegadaian ketika harganya turun, anda akan kehilangan potensi keuntungan, padahal telah mengeluarkan biaya gadai.
Karena itu, Rulli mengingatkan anda harus tahan menggadaikan emas ini dalam jangka panjang. “Ini memang bukan untuk spekulasi, “ tegas dia.
Data London Metal Exchange menunjukkan harga emas sepuluh tahun terakhir memang cenderung meningkat. Hanya pada bulan tertentu harga emas turun. Contohnya pada 16 Pebruari 2001 tercatat sebagai harga emas terendah, yakni sebesar US$ 256,7 per ons troy. Harga ini lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya.
Karena itu perencana keuangan Ligwina Poerwo Hananto mengatakan, investor yang tertarik mengikuti metode Berkebun emas ini harus benar-benar menimbang pengahasilan dan rasio likuiditas keuangan rumahtangga terlebih dahulu. Sebab, investor tak bisa asal main tebus emas di bank ketika sedang butuh dana tunai.
Agar bisa menambah bibit-bibit emas selanjutnya Ligwina menyarankan, investor harus memiliki penghasilan yang sehat. “Pengembalian pinjaman dan biaya menambah emas tidak boleh lebih dari 30% penghasilan,” imbuhnya.
Begitu pun juga dengan rasio likuiditas. Menurut dia, sebelum menjadi petani emas, investor harus mengamankan rasio likuiditas terlebih dahulu. “Keluarga dengan dua orang anak minimal harus punya dana cadangan 12 kali penghasilan,” kata CEO QM Financial ini.
Namun, Ligwina mengakui, investasi emas memang lebih likuid ketimbang properti atau tanah. Selain itu, dia bilang investor tak perlu menyediakan biaya tambahan seperti biaya perawatan rumah bagi yang berinvestasi di properti.
Bank-bank syariah sendiri senang dengan adanya investasi berbasis gadai emas ini. Mereka tidak merasa “dimanfaatkan” oleh investor. “Kami malah menguntungkan dengan gadai emasini,” kata Kepala Group Mikro dan Individual BRI Syariah Esti Kadarianti.
Bahkan BRI Syariah menetapkan gadai emas ini sebagai produk andalan. Target pembiayaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp. 30 miliar. Agar bisa mencapai target tersebut, BRI Syariah akan menyediakan layanan jual beli emas untuk mempermudah investor.
Tertarik Berkebun Emas? Sebelum mulai, anda tetap harus berhitung cermat
BRISyariah terus mengembangkan pembiayaan gadai emas, karena bisnis gadai emas memiliki peluang yang sangat prospektif dan menggiurkan. Bisnis gadai emas syariah ini memiliki prospek yang baik karena setiap orang di Indonesia pasti memiliki emas.
Finance Product Development Department Head BRI Syariah Maryana Yunus mengatakan, pembiayaan BRISyariah untuk produk gadai emas telah berhasil membukukan pencairan dari Maret 2009 hingga April 2010 sebesar Rp 177 miliar dan outstanding Rp 100 miliar. “BRISyariah membuka layanan ini pada Maret 2009 lalu. Tahun ini BRISyariah menargetkan pencairan dana sebesar Rp 200 miliar dan outstanding gadai Rp 132 miliar,” katanya di Jakarta (7/5).
Selama ini, pembiayaan gadai emas syariah tersebut banyak diminati oleh masyarakat terutama di Sumatra. Paling banyak dikontribusikan dari Pekanbaru, Palembang, Padang dan Bandar Lampung.
"Masyarakat di Sumatra sudah senang dengan emas sejak dulu. Di daerah Sumatra ini bisa mengontribusikan 30 persen dari total pembiayaan perseroan," jelas Maryana.
Selain wilayah Sumatra, bisnis gadai emas syariah ini juga ditopang dari wilayah Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Total kantor cabang BRISyariah selama ini sebesar 40 kantor cabang. Ke depan, pihaknya akan meningkatkan menjadi 80 kantor cabang termasuk wilayah Bali, Nangroe Aceh Darussalam dan Medan.
Selain itu, untuk memperbesar bisnis ini perseroan juga melakukan office channeling dengan induknya, Bank BRI. Selama ini jumlah nasabah bisnis gadai syariah perseroan mencapai 8.800 nasabah. Tahun ini, pihaknya akan meningkatkan hingga 40 ribu nasabah.

"Bisnis ini cepat membesar karena produk tersebut ditunjang oleh asuransi kebakaran, huru hara maupun bencana. Di saat nasabah memiliki emas dan mengalami salah satu bencana tersebut, maka pihak bank akan menggantinya dengan barang yang sama dan berat yang sama," pungkas Maryana.
Dia juga mengatakan layanan gadai emas BRISyariah tetap membidik nasabah menengah ke bawah dengan jumlah transaksi di bawah Rp10 juta per orang.
Setiap transaksi, tuturnya, tidak dikenakan bunga pinjaman tetapi dikenakan biaya administrasi yang besarannya tergantung kepada berat dari emas yang digadaikan.
Marina menjelaskan, gadai syariah ini sangat merata peminatnya diseluruh Indonesia. "Namun permintaan tertinggi dari pulau Sumatra terutama Bengkulu dan Padang. Permintaan gadai emas di Sumatra mengambil porsi 30% dari outstanding gadai emas," tegasnya.
BRISyariah akan memberikan dana segar sebesar 93% dari harga emas untuk gadai emas batangan dari taksiran bank. Sementara untuk perhiasan sebesar 90% dari harga emas. Saat ini, 60% gadai emas BRISyariah adalah perhiasan. Sisanya, 40% adalah emas batangan.
BRISyariah memberikan jangka waktu gadai emas paling lama 4 bulan. Untuk gadai emas ini, BRISyariah akan mengenakan biaya administrasi Rp 12.500 untuk emas dibawah 50 gram dan Rp 25.000 untuk emas diatas 50-100 gram setiap bulannya. Dari uang administrasi tersebut sudah termasuk biaya asuransi.
Kemudian akad yang lain yang mengikuti karena emasnya itu disimpan di brankas, diplastikin, di asuransikan, ada pengamanan, maka dikenakan ijaroh yaitu biaya sewa tempat. ”Nah itu tadi kalau emas batangan Rp 1.310 per gram per 10 hari. sedangkan perhiasan Rp 1.270 per gram per 10 hari,” terang Maryana. *
Simulasi profit:
dengan modal 10% : keuntungan semu 25%-13,5% = 11,5% / tahun
maka potensi keuntungan sebenarnya 11,5% : 10% = 115% / tahun
kontrak gadai 4 bulan dianjurkan sebelum 4 bulan emas terjual, bisa diperpanjang tapi biaya titip setara 50% dari modal awal = berat

contoh simulasi bank bri syariah dalam 1 bulan

1. kalau beli gadai maka emasnya disediakan partner bank yaitu toko emas
2. pinjaman yang diberikan bank adalah 367.500/gr
3. biaya titip 153/gram per hari dihitung per 10 hari dibayar diakhir
4. biaya administrasi untuk 100gr=50rb, u/ 25gr=12,5rb, 50gr=25rb

contoh:
harga emas 405.000. beli gadai 100gr sebanyak 1 keping dan disimpan 1 bulan, lalu dijual di 415.000:

*uang muka = 405.000-367.500/gr=37.500/gr = 3.750.000
*administrasi = 50.000

total yang dibayar diawal 3.800.000
agan utang ke bank 36.750.000

disimpan 1 bulan biaya titipnya 153/gr x 30 x 100 = 459.000

keuntungan jika dijual di harga 415.000:
harga emas akhir - harga emas awal = 415.000-405.000/gr = 10.000/gr = 1.000.000
biaya titip 453.000 dan biaya administrasi (yang dibayar diawal) 50.000
maka keuntungan bersih 497.000

persentase keuntungan selama sebulan = 497.000/3.800.000 = 13,07%
warning:
1. ingat bahwa kontrak gadai umumnya 4 bulan, transaksi diselesaikan secepat mungkin. anda bisa closing 1 hari (beli gadai hari ini, jual barang besok)

2. emas tidak selamanya naik, terkadang sideway/turun hingga 8%, jika itu terjadi, tunggu sinyal lembah beli, tunggu sinyal lembah beli.

3. main gadai harus siap dengan calon pembeli emasnya kalau gak ada duit untuk nebusnya. promosiin/iklanin gratis di KOMUNITAS JUAL BELI EMAS ANTAM LM 24K SE INDONESIA DALAM SATU THREAD. dan juga titip ke karyawan bank supaya minta dijual ke orang yang mau beli gadai. karyawannya terasa dibantu, karena sudah ada stok emas (emas agan yang disimpen di bank)

4. kalau agan gadai, sebaiknya sertifikatnya dipisah biar gampang kalau2 sebagian dijual.

5. alternatif bisa dijual ke partner bank yaitu toko emas disana (yang sediain emas untuk orang beli gadai). minta karyawan banknya supaya emas agan dibeli dia (dalam keadaan kepepet). lebih baik pilih opsi no.4

6. agan kalau kena jatuh tempo santai aja, baca poin 6. jual ke pemasok atau kalo sempet lihat opsi 4.

7. emas kecenderungannya naik karena mata uang floating terhadap emas. uang dicetak pemerintah sepuasnya (sesuatu yang mudah diproduksi = harganya akan semakin murah). jadi jangan takut rugi.

8. perhatikan naik dan turunnya emas, agan bisa saja jual beli 2 hari, 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan, terserah agan. kalau dirasa profit, ambil aja. jangan tunggu gunung.

9. kalau agan asumsikan kenaikan normal emas adalah 2% per bulan. maka jika suatu hari emas naik >2% kurang dari sebulan, harap di closing:

inget low januari di 402

contoh kasus untuk 100gr, modal 4jt harga emas dari 405rb/gr menjadi 413rb/gr, jual barangnya ke konsumen, agan kasih diskon 1rb dari harga antam:

1 hari naik >= 2% closing aja untung bersih 550rb dengan modal 4jt
(profit kotor 800rb, biaya titip 150rb, diskon 100rb)

1 minggu naik >= 2% closing aja untung bersih 550rb dengan modal 4jt
(profit kotor 800rb, biaya titip 150rb, diskon 100rb)

kenaikan yang terlalu tinggi kadang2 ada koreksi turun lagi, jadi bisa buat surat gadai baru
Bagaimana Caranya Jual Gadai/Beli Gadai Emas Syariah Dapat Sangat Menguntungkan Anda?

baca ulasannya disini

Jual Gadai/Beli Gadai dianjurkan dilakukan di Perusahaan Milik Negara karena jaminan yang diberikan 99,99%,
anda tidak ingin kejadiannya seperti kasus Century kan? Perusahaan besar yang tidak mengembalikan uang Anda?

Jual Gadai:
Jual Gadai adalah kondisi emas yang anda miliki digadaikan kepada pihak Bank Syariah, Anda mendapatkan 90% uang. Tanpa bunga, tetapi ada biaya penitipan (seperti halnya sewa deposit box).

Beli Gadai:
Beli Gadai adalah kondisi emas yang orang lain miliki digadaikan kepada pihak Bank Syariah, Anda membayar 10% kepada pemilik emas, dan Bank Syariah membayar 90% kepada pemilik emas. Tanpa bunga, tetapi ada biaya penitipan (seperti halnya sewa deposit box). Anda dan penjual emas serta pihak bank bertemu dalam waktu yang sama.

dari kedua penjelasan diatas terlihat bahwa Jual Gadai maupun Beli Gadai memiliki persamaan yaitu : Bank memberikan pinjaman dana 90%, hal ini yang bisa Anda manfaatkan sebaik-baiknya.



Simulasi profit:

Beli di bulan Februari 2010 = Rp 330.000/gram
Jual di bulan Desember 2010 = Rp 415.000/gram
keuntungan = Rp 85.000/gram



jika ada memiliki uang Rp 33.000.000 lalu dibelikan emas fisik 100gr tanpa digadai, profit yang diperoleh adalah Rp 8.500.000


namun jika memakai konsep gadai (uang 10%), hasilnya akan berbeda jauh:
uang Rp 33.000.000 dapat dipakai untuk membeli 1000gr, keuntungan kotor Rp 85.000.000
pengeluaran (februari-desember = 300 hari, biaya titip 150/gr hari) = 300 hari x 150/gr x 1000gr = Rp 45.000.000
maka keuntungan bersih adalah Rp 85.000.000 - Rp 45.000.000 = Rp 40.000.000
(anda tidak perlu memikirkan biaya penitipan/pelunasan karena emas anda ditebus oleh pembeli emas)

jika membeli emas biasa, anda mendapatkan keuntungan bersih Rp 8.500.000, namun jika gadai berpotensi hingga Rp 40.000.000
Jadi kesimpulannya adalah : dalam keadaan normal (tahun 2010, 2009, 2008, dst), gadai emas lebih menguntungkan dibanding membeli emas fisik,
bank tidak melakukan jual beli emas karena "tidak ada waktu". bank mendapatkan untung dari biaya titip. sama seperti bank tidak melakukan jual beli rumah.




note:
1. BRI Syariah : biaya gadai Rp 150/hari dihitung per 10 hari (Rp 1500/10 hari) dengan penitipan maksimum 120 hari.
Setelah 120 hari dapat diperpanjang dengan membayar biaya penitipan. jadi dianjurkan emas sudah terjual kurang dari 120 hari.
Surat gadai dapat dipindahtangankan ke orang lain tanpa perlu melunasi 90%.

2. konsep jual gadai / beli gadai sudah saya ujicobakan dan menghasilkan profit 10% per bulan, hasil setiap individu dapet berbeda-beda
Profit Rp. 40jt tapi bentuknya Rupiah, ane milih pegang emas 100gram fisik gan (meskipun profit diatas kertas cuma Rp. 8.5jt tapi bentuknya emas batangan, harganya naik terus, Insya Alloh), lgpl dengan uang Rp. 40jt di desember 2010 ngga cukup tuh beli emas 100gram (jadi rugi donk, emasnya ngga ada 100gram), belum lagi selisih harga jual dengan harga beli emas gan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden RI pertama kita, Soekarno, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah)”, ada baiknya kita belajar dari sejarah.

Karena sejarah itu berulang.

Bila kita menengok sejarah, pada jaman Kerajaan Romawi nilai tukar emas dengan perak adalah 1 : 16. Artinya diperlukan 16 bagian perak untuk mendapatkan 1 bagian emas.

Di jaman Kekhalifahan Islam nilai tukar dinar emas dengan dirham perak adalah 1 : 10 (harga 1 gram emas setara harga 7 gram perak)



di masa lalu:
1 dinar (4,25gr emas 22k) = 1 kambing
1 dirham (3gr perak) = 1 ayam
1 dinar = 10 dirham
1 kambing = 10 ayam

di saat ini:
1 dinar = 4 kambing
1 dirham = 1 ayam
1 dinar = 40 dirham
1 kambing = 10 ayam

tidak ada yang berubah kecuali emas yang terlalu kuat hingga 4x lipat


apakah emas overpriced? yang seharusnya jika dikoreksi hanya seharga 25% nya saja alias 100.000-142.000/gr?

mengacu kepada harga hari ini:
harga ayam 40rb/ekor
harga kambing 400rb/ekor
1 dirham 42.800
1 dinar 1.723.000

saya takut kalau emas overpriced kayak cabe keriting di pasar ^^
alah satu keuntungan investasi emas adalah begitu banyak fasilitas pembiayaan yang tersedia dan dapat kita gunakan sewaktu-waktu dengan cepat. Maka jika kita mempunyai simpanan dalam bentuk emas dan suatu saat ada kebutuhan dana mendesak, kita tidak perlu serta merta menjual emas yang kita miliki untuk menutupi kebutuhan dana tersebut. Kita bisa mendapatkan pinjaman dana cepat dengan menggadaikan emas yang kita miliki.
Sistem gadai emas ini sangat menguntungkan ketika ada kebutuhan mendesak yang sebenarnya bisa kita atasi dengan mudah pada waktu mendatang.
Sistem gadai juga sangat bermanfaat bagi sebagian orang yang senang memanfaatkan momentum tren sebuah bisnis. Misalnya menyambut liburan keagamaan terutama Idul Fitri, dengan menggunakan sistem gadai emas ini dapat digunakan sebagai modal pembelian barang dagangannya. Sistem gadai lebih menguntungkan daripada menjual emas tersebut.

Gadai emas bisa dilakukan di berbagai macam tempat, tetapi yang paling umum ditemukan di Indonesia adalah melalui pegadaian syariah dan bank syariah.
Untuk menggadai emas caranya cukup mudah.

Kita tinggal datang saja langsung ke tempat penyedia jasa gadai emas, misalnya bank atau pegadaian dengan membawa perlengkapan sbb :
 Foto Copy KTP
 Emas yang akan digadai
Ketika melakukan gadai emas, sebaiknya cari tahu lebih dulu berapa persentase kewajiban kita sebenarnya atas dana yang kita pinjam.
Sediakanlah waktu untuk membandingkan layanan gadai dari satu tempat dengan tempat lain agar Anda mendapatkan pinjaman yang lebih banyak, tetapi dengan kewajiban yang lebih kecil.

Teknik Gadai Emas MeRUGIkan Jika…

Salam hormat semua,
Dalam artikel kali ini, saya masih ingin bercerita tentang emas. Artikel ini kiranya artikel sambungan dari siri sebelumnya " Kisah Saya Gadai Emas 999.99 di Bank Rakyat ". Di bawah ialah fakta-fakta penting kisah saya gadai emas :
1. Saya Gadai Emas 70gram di Bank Rakyat . Nilai yang ditentukan ialah 69.96 gram sahaja
2. Nilai Marhun ( nilai emas ) ialah RM 8198.61
3. Nilai gadaian ( 65% ) ialah RM5320
4. Upah simpan ( RM0.75 x Nilai Marhun/100 ) ialah RM371.97
5. Tempoh pinjaman ialah 6 bulan ( kalau nak sambung, kena bayar upah simpan ).
Ok..saya pada masa tersebut ada RM 5320 di dalam tangan. Amaun tersebut takde le banyak pun cuma memang tak muat le nak masukkan dalam dompet saya. Kalau emas, emas 100 gram ( 20gram x 5 ketul) pun muat. Ini lecehnya duit ni. Banyak sikit je , dah takleh nak bawa. Kena pakai kad hutang ( kad kredit ) sebagai ganti.
Apa perancangan saya masa tu ? Hurrrmmm..Dalam kepala otak saya, saya nak beli lagi emas. Oleh sebab duit tunai cuma RM 5320, saya tak dapat beli emas lebih dari 60 gram. So, saya bahagikan kepada 2 kegunaan. 1 saya guna sikit dan sebahagiannya saya beli emas lagi. Ini cara saya yang saya buat :
1. Beli emas 40 gram ( 20 gram x 2 ketul ) pada harga RM 4530 . Seketul bersamaan RM 2555 tak termasuk delivery cost . Saya beli emas PG
2. Baki lebihan tunai saya guna untuk beli laptop Compaq CQ40 untuk adik saya di universiti
Part nak beli emas tu yang saya nak kongsikan. Kenapa saya buat teknik pajak ni ? Saya cuma ada 2 tujuan saja memajak emas ini iaitu :
• Nak mencuba pengalaman memajak emas
• Nak rempit emas yang dimiliki
Dengan emas 70 gram ( emas bar ), saya kini sudah memiliki tambahan 40 gram lagi emas bar. Jumlah emas yang saya miliki ialah 110 gram emas bar dalam masa yang singkat sahaja. Memang best! sebab boleh rempit…Hehehe…Emas 40 gram yang saya beli pun bukannya pada harga PG sebaliknya saya berjaya berurusan dengan salah seorang penjual emas dan berjaya mendapat harga yang best. Harga PG bagi 1 ketul emas 20gram ketika itu ialah RM 2290 lebih. Sedangkan saya cuma beli pada harga RM 2255 sahaja. Itu yang best tu. Mungkin sebab saya nak beli 2ketul kot, tu dapat diskaun skit. Hahaha.
Kenapa saya beli emas 20 gram ? kenapa tidak 50 gram ataupun 10 dinar atau 10 keping 1 dinar emas? Alasannya mudah, sebab saya nampak spread harga bagi emas 20 gram senang dipantau dan kenaikan harga dapat mencecah harga belian dalam masa yang singkat. Sebagai contoh, saya telah membeli emas 20gram bar 1 ketul pada awal bulan 5 yang lepas. Harga jualan ketika itu ialah RM 2122 manakala harga belian ( harga yang akan dibeli oleh pengedar emas PG ) ketika itu lebih kurang RM 1996. Kini, harga jualan emas 20gram PG ialah RM 2310-2325 dan harga belian pula sekitar RM 2170 – 2190 . Nampak tak? Kenaikan harga mudah diikuti dan spread ( perbezaan harga antara jual beli ) lebih mudah untuk di atasi. Berbanding emas 50 gram, sehingga hari ini harga beliannya tidak dapat mengatasi harga jualan emas tersebut yang saya beli lebih kurang 2 bulan lalu. Peratusan spread yang lebih kurang sama namun perbezaan harga agak lambat untuk mengatasi harga jualannya yang lalu. Jadual di bawah menggambarkan apa yang ingin saya maksudkan. Saya memang tidak boleh menjual emas 50gram PG tersebut


sehingga hari ini kerna harga beliannya masih lagi rendah berbanding harga ketika saya membeli dulu. Kalau jual jugak, rugi le saya.
Itu berkenaan emas yang saya beli & teori disebaliknya…Ehermmm…Teori ni saya reka je. Takde kena mengena dengan orang lain.

Berkenaan Pajak Gadai & Tekniknya dalam emas ni, saya cuba mencari formula UNTUNG. Bagaimana pajak emas boleh jadi UNTUNG ? Untung yang saya maksudkan ialah pulangan dalam nilai ringgit & kepuasan. Kalau anda perasan dari maklumat saya di atas sekali, anda sudah boleh buat satu pengiraan. Ya…Bagaimana maklumat tadi dianalisa dan diperhatikan keuntungannya. Ok..
Nilai Gadaian ialah 65% daripada nilai marhun. Nilai marhun pula akan di ambilkira bagi menentukan kos upah simpan yang sepatutnya. Ingat! saya dikenakan caj bukan atas nilai gadaian ( RM5320 ) sebaliknya atas nilai marhun ( RM 8198.61 ). So, pada kadar upah simpan RM 371.97 , % kadar upah dalam masa 6 bulan ialah 4.536% ( (RM 371.97/ RM8198.61)*100 ) . Kos upah simpan ini sebenarnya lebih tinggi dari kadar keuntungan pembiayaan peribadi CIMB-Awam i ( 4.99% p.a untuk guru ). Jadi di sini saya telah melakukan 1 kesilapan besar. Saya telah memajakkan emas saya untuk meminjam sejumlah wang dan dikenakan caj simpan yang sangat tinggi untuk tempoh 6 bulan. Jika saya gagal membayar dalam tempoh 6 bulan dan terus memanjangkan tempoh kepada 1 tahun, kos simpan saya akan meningakat kepada 9.07% p.a ( sama kadar macam kadar bungan pinjaman peribadi di OCBC bank ..psst kalau salah tolong perbetulkan ).
Jadi apa yang perlu saya buat ?
Berbalik kepada teori emas yang sentiasa ada turun naik dan kenaikannya lebih mendominasi pasaran. Saya perlu pastikan peratusan kenaikan harga emas dapat menampung kos simpanan dan juga membayar balik nilai pinjaman. Justeru, harga emas yang tepat untuk BREAKEVEN diperlukan. Dalam kes saya ni, mudah sikit sebab emas PG ini boleh dijual semula pada kadar kurang dari 5% nilai emas pasaran. Di bawah adalah pengiraan yang saya lakukan
Nampak tak?
Entry Point : Harga emas yang diguna pakai Bank Rakyat ketika itu ialah RM 117.19/gram bagi emas 950 ( 22.8 k ). Pada waktu ini saya pajak emas saya.
4.53 % : ini adalah % kadar upah simpan Bank Rakyat bagi tempoh 6 bulan. Kiraan ini berdasarkan emas saya gadai
Breakevent : Titik Pulang Modal. Dalam jadual di atas, memang takde titik graf. Titik Pulang Modal ni maksudnya jika saya jual balik emas yang saya beli hasil dari gadaian bersamaan nilai gadaian+kos upah simpan pada entry point.
Exit Point : Harga emas yang digunapakai Bank Rakyat dalam tempoh 6 bulan mesti sekurang-kurangya RM 122. 49 /gram bagi emas 950 (22.8k) . Exit point yang saya nyatakan di atas hanya pulang modal saja.
Saya perlu pastikan harga emas arRahnu Bank Rakyat pada nilai minimum RM122.4987/gram dalam tempoh 6 bulan ( bulan ke 6 sebenarnya ) untuk mendapat kembali modal saya +kos simpanan. Ketika saya menggadai emas di Bank Rakyat tempoh hari, emas pada purity 950 ialah RM117.19 .
Kira-kira ini perlu diperhalusi lagi dan sepatutnya akan menjadi lebih berguna jika :
1. semua nilai gadaian diguna kembali untuk membeli emas. Solusi terbaik ialah dengan membeli emas melalui akaun simpanan di Maybank atau PublicBank
2. perlu mengambilkira harga belian emas bersamaan atau lebih dari kadar 4.53% dalam tempoh 6 bulan. Yup…4.53% ialah kadar upah.Jadi anda perlu pastikan % pulangan ( ROI ) melebihi nilai tersebut.

Ehemmm…Teknik ni memang ada kelemahannya. Jadi untuk memastikan ia menguntungkan, anda perlu kenalpasti kelemahan dan cara mengatasinya. Antara kelemahannya ialah :
• Cabaran untuk menjangka harga pasaran tertinggi dan terendah. Yang ini kena belajar dari pakar-pakar forex. Sebab diorang pandai baca analisa teknikal. Saya ? ermm….teringin nak belajar
• Cabaran untuk menanti kenaikan harga emas dan ketika ingin menjualnya pada harga yang menguntungkan. Ini boleh selesai jika kena caranya
• Ia berdasarkan teori dan kiraan semata-mata. Saya belum berpengalaman kerna tersilap langkah. Mungkin next time, saya boleh sesuaikan dengan kiraan saya


Itu saja buat kali ini. Jika anda ada cadangan,soalan , komen membina, jangan malu segan untuk menulis di ruangan komen. Kita lihat siapa pula 10 orang bertuah yang akan dapat RM3 untuk komen menariknya.

ps: 6 pengomen bertuah tempoh hari sedang dihubungi saya. InsyaAllah dalam masa 24 jam dari sekarang,saya akn dapatkan feedback untuk menghantar RM5 setiap sorang. Tahniah !


Minta pandangan ahli-ahli jutawanemas
Apa sih hukumnya gadai?
Hukum asal dari gadai adalah boleh berdasarkan nash Qur’an, Sunnah, Ijma’ Ulama.
a. Al Qur’an;
Surat Al Baqarah ayat 283 yang artinya “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang)”.
b. Sunnah;
“Dari A’isyah RA, sesungguhnya Rasulullah S.A.W. pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya” (HR. Bukhari Muslim).
“Dari Abu Hurairah RA, Nabi s.a.w. bersabda: tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya” (HR. Al Syafi’i, Al Daruquthni, dan Ibnu Majjah).
c. Ijma’ Ulama
Para ulama sepakat membolehkan akad rahn seperti dalam al Fiqh al Islam wa Adillatuhu (al Zuhaili, 1985: volume 181), Al Mughni ( Ibn Quddamah, volume 4: 362)
Dengan demikian pula Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, juga telah mengeluarkan fatwa halal NO:25/DSN-MUI/III/2002 atas transaksi gadai (rahn) secara umum dan fatwa halal atas transaksi gadai dengan emas secara khusus pada fatwa NO: 26/DSN-MUI/III/2002.
Gimana cara gadai emas?
Ketentuan untuk gadai emas di Bank Syariah berbeda-beda, tetapi saya akan mencoba memaparkannya secara garis besarnya. Pada dasarnya prosedur untuk mengajukan gadai emas itu sangat mudah. Anda tinggal membawa emas (boleh dalam bentuk perhiasan atau emas batangan) anda ke Bank Syariah yang menyediakan jasa Gadai Emas Syariah. Kemudian emas itu akan ditaksir oleh petugas Bank. Biasanya maksimal pinjaman yang akan cair itu sebanyak 80-90% dari nilai taksiran emas Anda.
Kemudian setelah ditentukan nominal pinjamannya, lalu ditentukan juga lamanya meminjam. Biasanya Bank memberikan waktu yang tidak terlalu panjang yaitu dibawah satu tahun. Akan tetapi jika Anda masih ingin menggunakan dana pinjaman maka Anda dapat memperpanjang lama pinjaman kembali.
Setelah itu Anda hanya perlu mengisi formulir-formulir yang disediakan dan membayar biaya administrasi. Biaya ini biasa dibayar sekali di awal pengajuan pinjaman. Jika syarat-syarat telah terpenuhi semua, Anda dapat langsung membawa uang pinjaman yang cair saat itu juga.
Berapa bunga-nya?
Karena transaksi ini syariah tentunya tidak memakai bunga karena termasuk riba. Dalam gadai emas syariah nasabah / peminjam dikenakan biaya sewa tempat. Hal tersebut dikarenakan ketika kita gadai emas kita disimpan oleh Bank dan dijamin keamanannya. Jika barang Nasabah hilang / rusak dalam penyimpanan Bank, maka Bank akan mengganti nilai barang berdasarkan penggantian dari perusahaan asuransi rekanannya.
Besar biaya sewa tempat yang diberikan tiap Bank berbeda-beda tergantung kebijakannya. Biasanya biaya sewa tempat dihitung berdasarkan tarif harian, mingguan, atau bulanan. Biaya sewa ini dibayar diawal ketika mengajukan gadai. Jika jatuh tempo pinjaman habis dan ingin diperpanjang, maka Anda harus membayar lagi biaya sewa tempat untuk masa berikutnya.
Gimana cara menebus emasnya lagi?
Pelunasan pinjaman dilakukan di akhir waktu jatuh tempo. Akan tetapi Anda juga dapat melunasi pinjaman di awal. Nasabah tidak perlu khawatir untuk melunasi lebih awal karena nasabah tidak dikenakan penalti atau denda. Namun jika ternyata nasabah tidak sanggup untuk menebus atau melunasi pinjaman, maka nasabah harus merelakan emasnya untuk dijual pihak Bank. Jika hasil penjualan emas tersebut ternyata melebihi jumlah pinjaman, maka nasabah berhak atas sisa hasil penjualan tersebut.
Nah, demikian sekilas tentang gadai emas di Bank Syariah. Dengan demikian, maka tak heran memang kenapa gadai emas menjadi pilihan masyarakat. Gadai Emas Syariah menyimpan banyak keunggulan antaralain:
• Proses lebih mudah & cepat dan sesuai Syariah
• Persyaratan sangat mudah
• Jangka Waktu dapat diperbaharui
• Penyimpanan yang aman dan berasuransi
• Dapat dilunasi sebelum jatuh tempo pinjaman
Permodalan merupakan salah satu dinamika yang kerap dialami oleh pengusaha maupun calon pengusaha. Meminjam merupakan pilihan yang paling sering muncul dan diminati. Padahal dengan meminjam mereka sudah dibebani setoran yang besar dari bulan pertama, dan hal ini terkadang memang memberatkan pengusaha. Dalam artikel ini saya memberikan alternatif lain dalam mendapat modal yaitu dengan gadai emas, yang sudah dapat dilayani oleh banyak Bank Syariah saat ini. Lebih dari itu, ternyata modal dari gadai emas itu lebih indah daripada pinjaman konvensional.
Saya bilang ‘indah’ karena dilihat dari sisi CASHFLOW usaha,dengan gadai emas Anda tidak perlu menyetor pinjaman pokoktiap bulan. Sedangkan jika Anda mendapatkan pendanaan dari pinjaman biasa maka Anda diwajibkan untuk membayar bunga ditambah setoran pokok tiap bulannya sehingga memberatkan pengusaha yang baru membuka usaha ataupun yang perputaran kas usahanya sedang buruk.
Untuk memahaminya berikut ilustrasi riil-nya (berdasarkan data salah satu bank syariah),
Modal Usaha dari Gadai Emas
Untuk mendapatkan modal Rp 10.710.000, Pengusaha A menggadaikan 34gr emas murninya yang diberi harga taksir Rp 350.000/gr. Dengan demikian Pengusaha A mendapatkan dana tunai sebanyak 90% dari total nilai taksir emasnya yaitu Rp 10.710.000(34gr X 350.000 X 90%). Dengan periode pinjaman 12 bulan, Ia diwajibkan untuk membayar biaya sewa tiap bulan dengan rate Rp 3.750/gr, sehingga ia wajib membayar tiap bulan sebanyak Rp 127.500 (34gr X 3.750). Dan pada akhir jatuh tempo Ia wajib membayar kembali pinjaman pokok sebanyak Rp 10.710.000 dan mendapakan emasnya kembali. Untuk ringkasnya sebagai berikut:
• Jumlah Gram Emas : 34gr
• Harga/gram : Rp 350.000
• Pencairan (90%) : Rp 10.710.000 (34gr X 350.000 X 90%)
• Lama pinjaman : 12 bulan
• Biaya sewa tempat per gram/bulan : Rp 3.750
• Setoran biaya sewa/bulan : Rp 127.500 (34gr X 3.750)
• Setoran pokok di akhir : Rp 10.710.000
Modal Usaha dari Pinjaman
Sedangkan Pengusaha B mendapatkan modal Rp 10.710.000 dari pinjaman bank dengan periode 12 bulan dengan bunga 13% setahun (dengan jaminan mobilnya). Sehingga Pengusaha B wajib membayar setoran pinjaman pokok sebanyak Rp 892.500/bulan (10.710.000 : 12bln) ditambah setoran bunga sebanyak Rp 116.025/bulan (10.710.000 X 13% : 12bln). Dengan demikian Pengusaha B wajib membayar setoran tiap bulan sebanyak Rp 1.008.525 (892.500 + 116.025). Untuk ringkasnya sebagai berikut:
• Pencairan bank : Rp 10.710.000
• Bunga /tahun : 13,00%
• Lama pinjaman : 12 bulan
• Bunga / bulan : Rp 116.025 (10.710.000 X 13% : 12bln)
• Pokok / bulan : Rp 892.500 (10.710.000 : 12bln)
• Setoran / bulan : Rp 1.008.525 (892.500 + 116.025)
Dari perbandingan dua contoh kasus tersebut dapat kita lihat Pengusaha A dan B sama-sama mendapatkan modal Rp 10.710.000. Dalam hal ini, Pengusaha B wajib mengeluarkan uang setoran sebanyak Rp 1.008.525/bulan, sedangkan Pengusaha A hanya perlu mengeluarkan uang setoran biaya sewa sebanyak Rp 127.500/bulan dan melunasi hutangnya Rp 10.710.000 pada akhir periode pinjaman.
Oleh karena itu, dengan setoran bulanan yang rendah, bisa disimpulkan bahwa mendapatkan modal dari gadai emas lebih meringankan beban Pengusaha Pemula dimana mereka kemungkinan besar mengalami kesulitan cashflow (kas) pada masa awal usahanya karena penjualannya yang belum optimal. Selain itugadai emas juga terasa sangat menguntungkan bagi pengusaha yang sedang kesulitan dalam usahanya, dengan kata lain pendapatannya tidak sebanding dengan pengeluarannya (biasa disebut ‘berdarah’).
Lalu bagaimana jika Pengusaha A tidak dapat melunasi hutangnya pada akhir periode karena bisnisnya belum pulih?. Jawabannya mudah saja, ia bisa memperpanjang masa gadai dan melunasinya nanti jika usahanya pulih. Atau, ia juga bisa merelakan emasnya dijual Bank Syariah dan berhubung harga emas cenderung naik tiap periode, maka jika hasil penjualannya melebihi hutangnya yang sebanyak Rp 10.710.000, maka Pengusaha A berhak mendapatkan uang kelebihan dari penjualan tersebut. Menarik bukan!
Emas sekarang sedang jadi tren. Entah itu untuk investasi atau untuk perhiasan. Atau kedua-duanya. Sebetulnya ini bukan cerita baru. Namun semenjak dunia sekarang akrab dengan krisis ekonomi dan inflasi, orang mulai menengok emas sebagai media investasi yang (katanya) harganya stabil dan selalu naik.

Emas adalah unsur logam yang bersifat lembek, mengkilap, kuning, berat, mudah dibentuk, dan ulet. Dan terpenting adalah sifat emas yang tidak mudah beraksi dengan bahan kimia lainnya yang menjadikannya bahan mulia, memiliki simbol kimia Au (dari bahasa latin Aurum), mempunyai nomor atom 79 dan berat atom 196,97. Kode ISO-nya adalah XAU. Satuan berat emas dinyatakan dalam beberapa unit, diantaranya adalah grain, oz, dan gram. 1 oz = 1 troy ounce = 31.1034768 gram 1 kilogram = 1000 gram = 32.1507465686 troy ounce
Karat adalah tetapan yang biasa digunakan untuk menyebutkan kadar kandungan emas. Untuk mengenal emas, kita terlebih dahulu mengenal istilah "kadar" dalam emas. Kadar merupakan tingkat keaslian emas, atau jumlah kandungan kemurnian emas. Kadar 24 karat dinyatakan sebagai emas murni. Jadi emas kadar 23 karat berarti tingkat kemurniannya adalah 23/24 X 100% atau sekitar 95,8%.Jadi bila emas kadar 22 karat dengan berat 15 gram maka kandungan emas murninya = 22/24 x 15 = 13.75 Gram.
Untuk mempermudah, sudah tersedia tetapan untuk menentukan karat berdasar kadarnya. Menurut SNI (Standart Nasional Indonesia) - No : SNI 13-3487-2005 standard karat sbb:
KARAT KADAR EMAS

24 K = 99,00 - 99,99%
23 K = 94,80 - 98,89%
22 K = 90,60 - 94,79%
21 K = 86,50 - 90,59%
20 K = 82,30 - 86,49%
19 K = 78,20 - 82,29%
18 K = 75,40 - 78,19%
NAMA-NAMA UNTUK EMAS

Terdapat beberapa nama emas berdasarkan jenis logam campurannya:

• Blue gold, emas dengan campuran besi.
• Green gold, emas dengan campuran lebih banyak perak daripada tembaga.
• Pink gold atau Rose gold, campuran 50% emas 45% tembaga 5% perak.
• White gold, emas dengan campuran nikel, seng, tembaga, timah, dan mangan.
• Yellow gold, campuran 50% emas, 25% perak, dan 25% tembaga.

Selain itu pula terdapat nama Nordic gold, suatu campuran logam untuk memberi kesan warna emas, tetapi sama sekali tidak tergolong emas. Umumnya dipakai dalam pembuatan perhiasan atau koin. Komposisinya adalah 89% copper, 5% aluminium, 5% zinc, and 1% tin. dan sama sekali tidak mengandung emas. Emas untuk perhiasan biasanya dicampur dengan logam lain. Hal ini karena emas murni (100%) sangatlah lunak dan sulit untuk dibentuk. Logam yang biasa digunakan untuk bahan campuran adalah nikel, tembaga, perak, seng, rhodium dan lainnya. Perhiasan dengan kadar emas 80% menyatakan bahwa kandungan emas dalam perhiasan tersebut adalah 80%, sedangkan 20% sisanya berupa logam campuran bukan emas.

Oleh karena itu janganlah terpaku pada karat. Namun perhatikan kadar kandungan emasnya. Jika anda ingin membeli emas, dan toko emas mengatakan emas anda senilai 20 karat, jangan ragu tanyakan berapa kadarnya dalam %. Karena sesungguhnya yang menjadi patokan harga adalah kandungan kadar emas dalam perhiasan. Semakin tinggi kadar emas dalam perhiasan, akan semakin tinggi pula harganya. Sekali lagi jangan terkecoh dengan karat.

Lalu, bagaimanakah kita mengetahui kadar suatu emas?

Ada beberapa cara yang biasa dilakukan.

• Dengan Uji Gosok pada Batu, kemudian ditetesi Zat Kimia. Air uji yang digunakan adalah Asam Nitrat, Asam Klorida, Dan Campuran keduanya yang disebut air raja (AQUA REGIA). Emas dan Platina, tidak bereaksi terhadap cairan ini.

• Pengujian dengan Gold Tester, Yaitu alat yang dapat mendeteksi karat dengan cara menempelkan ujung jarumnya ke perhiasan, alat ini mudah digunakan namun tidak bisa mendeteksi bagian dalamnya.

• Pengujian dengan berat jenis, setiap benda mempunyai berat jenis atau SG (Specific Gravity). Emas dapat dengan mudah dikenali dengan mencari berat jenisnya. Berat jenis adalah Massa Zat itu dibagi Volumenya.

Prosedur pemeriksaan dengan berat jenis adalah pertama kita tentukan berat emas kering (ditimbang diatas timbangan), kemudian kita tentukan berat emas jika ditimbang dalam air (Berat Basah). Contoh Sertifikat Emas dari Aneka Tambang Indonesia

1. Tulisan PT.Antam.Tbk menunjukan bahwa emas dan sertifikat dibuatkan oleh PT Antam
2. Fineness : 99.99% menunjukan bahwa emas antam tersebut merupakan emas 24 karat murni
3. Weight (gram) : 10, menunjukan bahwa emas yang disertakan bersama sertifikat ini mempunyai berat 10 gram
4. Dimension (mm) : Dimensi panjang, lebar dan tebal dari emas tersebut yang dinyatakan dalam satuan mili meter
5. ID Number. ID Number ini merupakan nomor seri dari emas yang akan anda beli. PASTIKAN bahwa antara no seri di sertifikat dengan no seri yang dicetak dalam emas terkait SAMA, karena apabila berbeda maka sertifikat tidak berlaku dan harga emas tersebut apabila di jual akan turun dibawah rata-rata karena emas tersebut dianggap tidak memiliki sertifikat.

Simpan nota pembelian emasnya karena akan diperlukan bila akan dijual kembali. Hal ini dikarenakan tidak semua pembeli emas, baik dijual ditoko atau ditempat lainnya, ahli dalam menentukan kadar emas tersebut. Karena untuk mengecek kadar emas memerlukan waktu dan teknologi yang belum tentu tersedia di tempat Anda menjualnya. Dan bila mungkin, jual-lah emas kembali di tempat Anda membelinya, karena tentunya akan lebih mudah dan tidak ada banyak pertanyaan seputar emasnya. EMAS PUTIH

Emas putih adalah campuran emas dan logam lain yg berwarna putih seperti Nikel (Ni), Perak (Ag), Palladium (Pd), Platinum (Pt) atau Rhodium (Rh). Adanya campuran logam-logam putih ini akan mengubah warna emas dari kuning menjadi putih. Emas putih supaya warnanya cemerlang maka perlu Plating (di sepuh) dengan Rhodium. Lama-lama Platingnya ini akan hilang sehingga emas putih perlu disepuh lagi dengan Rhodium supaya warnanya cemerlang.

Platina juga bisa digunakan untuk perhiasan. Platina (Pt) adalah logam berwarna putih. Dalam perhiasan, satuan kemurnian Platina dinyatakan dengan Pt900, Pt950 dan Pt1000. Pt900 artinya perhiasan tersebut mengandung platina 90% (900 from 1000). Umumnya yang digunakan dalam perhiasan adalah Pt900 dan Pt 950, meski ada juga Pt 1000 (platina murni). Platina 2 kali lebih berat daripada emas. Harga pergramnya 2-2,5 kali lebih mahal daripada emas. Jadi untuk desain yg sama (bentuknya sama) maka cincin Platina akan lebih mahal 4-5 kali daripada emas. Oleh karena itu gelang atau kalung dari Platina akan sangat jarang ditemui karena harganya sangat mahal. Platina warnanya tidak akan pernah pudar.

Sekarang ini platina banyak digunakan sebagai cincin kimpoi. Hal ini karena emas haram di pakai laki-laki muslim. Oleh karena itu platina digunakan sebagai pengganti emas.

Andi Suardi The Real INSPIRATION: SIMULASI GADAI EMAS BRI SYARIAH

Andi Suardi The Real INSPIRATION: SIMULASI GADAI EMAS BRI SYARIAH

Minggu, 23 Januari 2011

KUMPULAN BEBERAPA HADITS SHAHIH

KUMPULAN BEBERAPA HADITS SHAHIH
Dari Kitab Bukhari dan Muslim


KUMPULAN BEBERAPA HADITS SHAHIH

Dari Kitab Bukhari dan Muslim

1.Dari Abi Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Bangunan Islam itu atas lima perkara Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan Haji ke Baitullah dan Puasa bulan Ramadhan."
(Bukhari - Muslim)
2.

Dari Abi Hamzah Anas bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw dari Nabi saw telah berkata: "Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."
(Bukhari - Muslim)
3.

Dari Ibni Mas'ud ra. telah berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Tidak halal darah seorang muslim kecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara: Duda/janda yang berzina, Pembunuhan dibalas bunuh, Orang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jama'ah (murtad)."
(Bukhari - Muslim)
4.

Dari Abu Musa (Abdullah) bin Qais al-asy'ary r.a. berkata: Rasulullah saw ditanya mengenai orang-orang yang berperang karena keberanian, karena kebangsaan atau karena kedudukan manakah diantara semua itu yang disebut fisabilillah? Rasulullah saw menjawab, "Siapa yang berperang semata-mata untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) maka itulah fisabilillah."
(Bukhari - Muslim)
5.

Dari Abu Bakrah (Nufa'i) bin al Harits ats Tsaqafy berkata: Rasulullah saw bersabda, "Apabila dua orang Muslim berhadapan dengan pedang masing-masing maka pembunuh dan terbunuh keduanya sama-sama masuk neraka. Abu Bakrah bertanya, "Ya Rasulullah, yang membunuh jelas masuk neraka tetapi mengapa yang terbunuh juga demikian? Rasulullah saw menjawab, "Karena ia juga memiliki niat sungguh-sungguh akan membunuh lawannya."
(Bukhari - Muslim)
6.

Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang yang menemukan kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang daripadanya di tengah hutan."
(Bukhari - Muslim)
7.

Dari Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tiadalah seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya."
(Bukhari - Muslim)
8.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah bersabda, "Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah."
(Bukhari - Muslim)
9.

Dari Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu."
(Bukhari - Muslim)
10.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah saw lalu bertanya, "Ya Rasulullah, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya? Rasulullah saw menjawab, "Bersedekah dalam keadaan sehat sedang engkau amat sayang kepada harta tersebut, takut miskin dan mengharapkan kekayaan. Oleh sebab itu jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh (nyawa) sudah sampai di tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian."
(Bukhari - Muslim)
11.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Neraka tertutup oleh berbagai syahwat dan hawa nafsu sedangkan surga tertutup oleh berbagai kesukaran dan keberatan."
(Bukhari - Muslim)
12.

Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Yang mengikuti mayyit ada tiga keluarga, kekayaan dan amalnya maka yang dua kembali yaitu keluarga dan kekayaannya dan tetap tinggal padanya yang satu yaitu amal perbuatannya."
(Bukhari - Muslim)
13.

Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi."
(Bukhari - Muslim)
14.

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seorang Muslim adalah yang dapat selamat sekalian orang Muslim dari gangguan lidah dan tangannya. Seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah."
(Bukhari - Muslim)
15.

Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Aku berdiri di muka pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang perempuan."
(Bukhari - Muslim)
16.

Dari Anas r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada Rasulullah saw, "Bilakah hari kiamat?" Rasulullah saw menjawab, "Apakah bekalmu untuk menghadapinya?" Ia menjawabnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka Rasulullah saw bersabda, "Engkau akan berkumpul dengan orang yang engkau cintai."
(Bukhari - Muslim)
17.

Dari Abdullah bin Mas'ud ra meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw tentang perbuatan apa yang paling disukai Allah Ta'ala. Rasulullah menjawab, "Menjalankan shalat pada waktu yang ditetapkan." Saya bertanya, "Dan sesudah itu?" Beliau menjawab, "Berbuat baik kepada orang tua." Saya bertanya, "Dan sesudah itu?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah."
(Bukhari)
18.

Dari Umar ra. dan Aisyah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Jibril selalu memperingatkanku tentang hak-hak tetangga sehingga aku cenderung percaya bahwa ia bisa-bisa akan memberi mereka bahkan hak-hak warisan
(Bukhari)
19.

Dari Abu Bakar ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak usahkan aku menceritakan tentang dosa terburuk?" Kami berkata, "Katakanlah, ya Rasulullah!" Rasulullah saw bersabda, "Menyekutukan seseorang dengan Allah dan tidak patuh terhadap orang tua." Rasulullah saw sedang bersandar kemudian duduk tegak seraya bersabda, "Hati-hatilah dari berkata dusta." Beliau terus mengulang-ulangi perkataan beliau itu sehingga kami memohon agar berkenan menghentikannya.
(Bukhari)
20.

Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Bakal ada tentara yang menyerang Ka'bah tetapi ketika mereka sampai di suatu lapangan tiba-tiba mereka semua dibinasakan dari yang pertama hingga yang terakhir." 'Aisyah r.a. bertanya, "Ya Rasulullah, kenapa mereka semua dibinasakan padahal diantara mereka ada yang di pasar dan tidak ikut menyerang?" Rasulullah saw menjawab, "Dibinasakan semua kemudian akan dibangkitkan menurut niat masing-masing."
(Bukhari - Muslim)
21.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Aku bermimpi seolah-olah aku bersiwak (menggoosok gigi). Tiba-tiba datang kepadaku dua orang maka aku berikan siwak itu kepada yang kecil tetapi aku ditegur, "Dahulukan yang besar maka aku berikan kepada yang besar."
(Bukhari - Muslim)
22.

Dari Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya."
(Bukhari - Muslim)
23.

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. berkata: Rasulullah saw menengokku pada haji wada' dari cekaman suatu penyakit yang hampir saja merenggut nyawaku lalu aku berkata, "Ya Rasulullah, sebagaimana engkau lihat, penyakitku ini cukup berat sedangkan aku adalah orang yang berharta dan tidak ada ahli warisku kecuali seorang anak perempuanku. Bolehkah aku bersedekah dengan dua pertiga dari hartaku?" Rasulullah saw menjawab, "Jangan" Aku berkata, "Bagaimana kalau separuhnya?" Rasulullah menjawab, "Jangan, sepertiga saja dan sepertiga pun sudah cukup banyak. Sesungguhnya jika eangkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya raya adalah lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan kekurangan meminta-minta kepada manusia. Dan tidaklah engkau mengeluarkan suatu pembelanjaan dengan menuntut keridhaan Allah melainkan engkau akan diberi pahala karenanya hingga sesuap makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu." Aku berkata, "Ya Rasulullah, apakah aku ditinggalkan (di Makkah) sesudah kawan-kawanku (berhijrah)?" Rasulullah saw menjawab, "Sesungguhnya engkau tidak ditinggal lalu engkau beramal dengan suatu amal yang ditujukan untuk mencari keridhaan Allah melainkan dengannya engkau akan bertambah derajat dan pangkatmu. Barangkali engkau tertinggal ini akan mendatangkan manfaat bagi orang banyak dan mendatangkan kerugian bagi lainnya." Kemudian Rasulullah saw berdo'a, "Ya Allah teruskanlah bagi sahabat-sahabatku hijrah mereka dan jangan Engkau kembalikan mereka ke belakang (ke Mekkah)." Tetapi yang kecewa adalah Sa'ad bin Khaulah yang dikasihi oleh Rasulullah sawkarena ia meninggal dunia di Makkah.
(Bukhari - Muslim)
24.

Dari Abu Sa'id (Sa'ad bin Malik bin Sinan) al-Khudry berkata: Rasulullah saw bersabda, "Pernah terjadi pada umat terdahulu seseorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa kemudian ingin bertaubat maka ia pun mencari seorang alim lalu ditunjukkan kepadanya seorang pendeta maka ia pun bertanya, "Sesungguhnya saya telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta, "Tidak ada" Seketika pendeta itupun dibunuhnya sehingga genaplah seratus orang yang telah dibunuhnya. Kemudian ia mencari orang alim lainnya dan ketika telah ditunjukkan iapun menerangkan bahwa ia telah membunuh seratus orang apakah ada jalan untuk bertaubat? Jawab si alim, "Ya, ada dan siapakah yang dapat menghalangimu untuk bertaubat? Pergilah ke dusun itu karena di sana banyak orang-orang yang taat kepada Allah. Maka berbuatlah sebagaimana perbuatan mereka dan jangan kembali ke negerimu ini karena negerimu ini adalah tempat penjahat." Maka pergilah orang itu tetapi di tengah perjalanan mendadak ia mati. Maka bertengkarlah Malaikat rahmat dengan Malaikat siksa. Malaikat rahmat berkata, "Ia telah berjalan untuk bertaubat kepada Allah dengan sepenuh hatinya." Malaikat siksa berkata, "Ia belum pernah berbuat kebaikan sama sekali." Maka datanglah seorang Malaikat berupa manusia yang menjadi juru penengah (hakim) di antara mereka. Ia berkata, "Ukur saja jarak antara dusun yang ditinggalkan dan yang dituju maka kemana ia lebih dekat, masukkanlah ia kepada golongan orang sana. Maka diukurlah kedua jarak itu dan ternyata lebih dekat kepada dusun orang-orang baik yang dituju, kira-kira terpaut sejengkal. Maka dipeganglah ruhnya oleh Malaikat rahmat."
(Bukhari - Muslim)
25.

Dari Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Tidak seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu' dan shalat dengan khusyu' dan memelihara ruku'nya, melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa."
(Muslim)
26.

Dari Imran bin Hushain ra., Rasulullah saw bersabda: "Ada 70.000 orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab." Para sahabat bertanya, "Siapakah mereka, ya Rasulullah?" Rasulullah saw bersabda, "Mereka adalah orang yang tidak beristirqa' (meminta pengobatan dengan cara jampi-jampi) tidak bertathayyur (menggantungkan nasib kepada terbangnya burung), tidak melakukan pengobatan dengan cara membakar bagian yang sakit dengan besi panas membara dan orang-orang yang bertawakkal kepada Rabb mereka."
(Muslim)
27.

Dari Abdillah bin Mas'ud ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, "Orang yang mempunyai sifat sombong sedikit saja di dalam hatinya tidak akan masuk surga." Seseorang berkata, "Bagaimana halnya ihwal seseorang yang mempunyai pakaian-pakaian yang indah dan sepatu-sepatu yang indah?" Rasulullah saw bersabda, "Allah itu indah dan Allah menyukai keindahan (Seseorang tidak disebut sombong jika ia mempercantik dirinya). Kesombongan terletak pada penolakan terhadap kebenaran danmemandang orang lain rendah."
(Muslim)
28.

Dari Abu Hurairah (Abdurrahman bin Shaher) r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Shalat berjama'ah pahalanya melebihi shalat sendirian baik di tempat pekerjaan atau di rumah, dua puluh lima derajat. Yang demikian itu karena jika seseorang telah menyempurnakan wudhu kemudian pergi ke masjid tanpa tujuan lain selain shalat maka tidak bertindak selangkah melainkan diangkat sederajat dan dihapuskan daripadanya satu dosa hingga masuk ke masjid. Apabila telah berada di dalam masjid maka ia dianggap mengerjakan shalat selama ia masih menantikan shalat (selama bertahan karena menunggu shalat) dan Malaikat memohonkan rahmat atau mendoakan seseorang selama ia dalam majelis shalatnya. Malaikat berdoa, Ya Allah, kasihanilah dia; ya Allah, ampunilah dia; ya Allah, maafkanlah dia. Demikian itu selama ia tidak mengganggu dan belum berhadats di tempat itu."
(Bukhari - Muslim)
29.

Dari Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah mencatat segala hasanat (kebaikan) dan sayyiat (kejahatan) kemudian menjelaskan keduanya maka barangsiapa yang berniat akan melakukan kebaikan lalu dikerjakannya maka akan dicatat untuknya sepuluh hasanat mungkin ditambah hingga tujuh ratus kali lipat atau lebih dari itu.Dan apabila ia berniat akan melakukan sayyiat (kejahatan) lalu tidak dikerjakannya maka Allah mencatat baginya satu hasanat dan jika niat itu dilaksanakannya maka ditulis baginya satu sayyiat."
(Bukhari - Muslim)
30.

Dari Abi Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Lazimnya, seseorang mengawini seorang wanita karena empat alasan: karena kekayaannya; karena martabat keluarganya; karena kecantikannya dan karena kesalehannya. Lebih baik pilihlah ia karena kesalehannya. Semoga engkau tetap rendah hati."
(Bukhari)
31.

Dari Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma."
(Bukhari)
32.

Dari Abi Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Saya bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman. Saya bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman.
33.

Dari Abi Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda,"Malanglah ia, malanglah ia, malanglah ia. Seorang yang hidup cukup lama menyaksikan hari tua ibu-bapaknya, tetapi gagal memperoleh surga (dengan jalan mengkhidmati mereka)."
(Muslim)
34.

Dari Abi Sa'id Al-Khudri ra. telah berkata: Aku telah dengar Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa diantaramu melihat kemungkaran hendaklahia merobahnya dengan tangannya, jika ia tak sanggup maka dengan lidahnya dan jika tak sanggup maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman."
(Muslim)
35.

Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa berbuat zhalim kepada saudaranya yang seiman dari hartanya atau sebagian dari itu, maka henndaklah ia menyelesaikannya pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari dimana dinar dan dirham tidak memberi manfaat apa-apa.Bila ia mempunyai amal shaleh maka amal tersebut diberikan kepada saudaranya yang dizhaliminya. Namun jika ia tidak memiliki amal shaleh maka dosa yang dizhaliminya, ditimpakan kepadanya."
(Bukhari - Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)
36.

Dari Sahl bin Sa'ad ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, "Aku dan orang yang menanggung anak yatim di surga seperti ini (beliau mengisyaratkan kedua jari telunjuknya danjari tengah sambil membuka keduanya)
(Bukhari, Abu Daud dan Tirmidzi)
37.

Dari Nu'man bin Basyir ra bahwa Rasulullah saw bersabda: "Adzab neraka yang paling ringan pada hari kiamat ialah seorang laki-laki diletakkan diujung kedua tongkaknya dua bara api dengan panas yang menjadikan otaknya mendidih, dimana ia tidak melihat ada orang lain yang mendapat adzab lebih berat darinya, padahal itu adzab neraka yang paling ringan."
(Muttafaq 'Alaih)
38.

Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Terjadi di masa dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam di dalam gua. Tiba-tiba ketika mereka sedang berada di dalam gua itu, ada sebuah batu besar yang jatuh dari atas bukit dan menutup pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar. Maka berkatalah mereka, "Sungguh tidakada yang dapat menyelamatkan kita dari bahaya ini, kecuali jika kalian bertawassul kepada Allah dengan amal-amal shalehyang pernah kalian lakukan dahulu." Maka seorang dari mereka berdoa, "Ya Allah, dahulu saya mempunyaiayah dan ibu dan sudah menjadi kebiasaanku tidak memberi minuman susu kepada seorangpun sebelum keduanya (ayah dan ibu), baik kepada keluargaku atau kepada hamba sahaya. Maka pada suatu hari saya agak jauh menggembala ternak sehingga saya terlambat tidak kembali kepada keduanya hingga malam hari dan ketika itu ayah bundaku telah tidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya dan saya segan untuk membangunkan keduanya tetapi saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapapun sebelum ayah bundaku. Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar lalu bangunlah keduanya dan minum susu yang saya perahkan itu. Padahal malam itu anak-anakku juga menangis meminta susu itu di dekat kakiku. Ya Allah, jika saya lakukan itu benar-benar karena mengharapkan keridhaan-Mu maka lepaskanlah kami dari kesulitan ini. Maka bergeserlah batu itu sedikit hanya saja mereka belum dapat keluar dari gua tersebut. Lalu orang yang kedua berdoa, "Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta pada anak gadis pamanku. Karena cinta kasihku saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya tetapi ia selalu menolak hingga terjadilah pada suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku. Maka saya berikan padanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji bahwa ia akan menyerahkan kegadisannya kepadaku malam harinya. Kemudian ketika saya telah berada di antara kedua kakinya tiba-tiba ia berkata, "Takutlah kepada Allah dan jangan engkau pecahkan tutup kecuali dengan cara yang halal. Maka saya segera bangun daripadanya padahal saya masih menginginkannya dan saya tinggalkan dinar emas yang telah saya berikan kepadanya itu. Ya Allah, bila saya berbuat itu semata-mata karenamengharapkan keridhaan-Mu maka hindarkanlah kami dari kemalangan ini." Maka bergeserlah batu itu sedikit tetapi mereka belum juga dapat keluar daripadanya. Lalu berdoalah orang yang ketiga, "Ya Allah, saya dahulu menjadi majikan yang mempunyai banyak buruh dan pegawai. Pada suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tidak sabar menunggu lalu segera pergi dan meninggalkan upahnya terus pulang ke rumahnya dan tidak kembali. Maka saya perniagakan upah itu hingga bertambah dan berbuah menjadi harta kekayaan yang banyak. Kemudian setelah berselang waktu cukup lama, buruh itu datang kembali dan berkata, "Hai hamba Allah berikan kepadaku upahku yang dahulu itu."Aku menjawab, "Semua kekayaan di depanmu yang berupa unta, lembu, kambing dan budak penggembalanya itu adalah upahmu." Orang itu berkata, "Hai hamba Allah, janganlah engkau mengolok-olokkan aku." Aku menjawab, "Aku tidak mengolok-olokkan kamu." Maka diambilnya semua yang saya sebutkan itu dan tidak ditinggalkan seekor pun daripadanya. "Ya Allah, jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridhaan-Mu maka bebaskanlah kami dari kesempitan ini." Tiba-tiba batu itupun bergeser lagi sehingga mereka dapat keluar dengan selamat."
(Bukhari - Muslim)
39.

Dari Atha' bin Abi Rabah berkata: Ibnu 'Abbas r.a. berkata, "Sukakah saya tunjukkan kepadamu seorang wanita ahli syurga?" Saya menjawab, "Baiklah." Berkata Ibnu 'Abbas, "Itulah wanita yang hitam." Pada suatu hari ia datang kepada Rasulullah saw dan berkata, "Ya Rasulullah, saya berpenyakit ayan hingga terbuka aurat maka doakan kepada Allah untuk kesembuhanku." Rasulullah saw menjawab, "Jika engkau sabar engkau akan mendapat surga dan jika engkau tetap meminta aku, aku doakan, akupun tidak keberatan." Wanita itu menjawab, "Saya akan sabar tetapi doakan supaya tidak sampai terbuka aurat saya."
(Bukhari - Muslim)
40.

Dari Abdullah bin 'Abbas dan Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andaikan seorang anak Adam (manusia) mempunyai satu lembah dari emas pasti ia ingin mempunyai dua lembah dan tidak ada yang dapat menutup mulutnya (menghentikan kerakusannya kepada dunia) kecuali tanah (maut). Dan Allah berkenan memberi taubat kepada siapa yang bertaubat."
(Bukhari - Muslim)
41.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Allah tertawa melihat dua orang yang telah bunuh membunuh dan keduanya masuk surga. Seorang pejuang berjuang di jalan Allah (Fisabilillah) lalu terbunuh kemudian yang membunuh masuk Islam dan ikut berjihad Fisabilillah sehingga mati syahid terbunh pula."
(Bukhari - Muslim)
42.

Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, "Hak kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya ada lima. Pertama menjawab salam. Kedua menjenguk yang sakit. Ketiga mengantar jenazah. Keempat memenuhi undangan. Kelima mendo'akan orang yang bersin."
(Muttafaq 'Alaih)
43.

Dari Sahl bin Hanif bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa meminta mati syahid kepada Allah dengan jujur, pasti akan Allah sampaikan ia ke tingkat para syuhada sekalipun mati di atas tempat tidur."
(Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)
44.

Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, "Setiap anggota badan manusia wajib atasnya sedekah, setiap hari bila terbit matahari engkau damaikan antara dua orang yang berselisih, itu adalah sedekah dan menolong orang berkenaan dengan kendaraannya, engkau mengangkatnya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya, itu adalah sedekah dan setiap langkah untuk shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu rintangan dari jalan adalah sedekah."
(Bukhari - Muslim)
45.

Dari Abdillah bin 'Amr bin Al-'Ash ra. bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang memiliki empat sifat maka ia munafik murni dan barangsiapa memiliki satu darinya, berarti ia mempunyai satu sifat munafik, yaitu jika diberi amanat ia berkhianat, bila bicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika bersengketa ia membongkar rahasia terdahulu."
(Bukhari - Muslim)
46.

Dari Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Orang yang terbaik dari antaramu ialah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain."
(Bukhari)
47.

Dari Anas r.a. berkata, Nabi saw masuk masjid tiba-tiba beliau menemukan tali yang terulur di antara dua tiang. Nabi saw bertanya, "Tali apakah ini?" Jawab orang banyak, "Tali kepunyaan Zainab kalau ia merasa capai berdiri shalat, ia berpegangan dengannya." Maka Nabi saw bersabda, "Lepaskan tali itu. Hendaklah shalat dilakukan dalam keadaan tangkas, cekatan dan apabila letih (mengantuk) hendaklah tidur."
(Bukhari - Muslim)
48.

Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Jika mengantuk salah seorang dari kamu dalam mengerjakan shalat hendaklah ia tidur sehingga hilang rasa kantuknya. Sesungguhnya jika seseorang mengerjakan shalat dengan mengantuk, jangan-jangan ia akan membaca istighfar lalu mengigau mengumpat dirinya sendiri."
(Bukhari - Muslim)
49.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Biarkanlah selama aku membiarkan kamu dalam kebebasanmu. Maka sesungguhnya penyebab kebinasaan umat terdahulu sebelummu adalah karena mereka banyak bertanya dan menyalahi Nabi-nabi mereka. Maka apabila aku mencegahmu dari sesuatu perkara, tinggalkanlah perkara itu dan jika aku perintahkan sesuatu perkara, kerjakanlah sekuat tenagamu."
(Bukhari - Muslim)
50.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Semua umatku selamat kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa (mujaharah). Dan termasuk mujaharah adalah orang yang berbuat di waktu malam yang gelap kemudian pagi harinya diceritakan pada orang lain padahal semalaman itu Allah menutupinya sedangkan pagi harinya ia membuka sendiri apa yang ditutupi oleh Allah."
(Bukhari - Muslim)
51.

Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda, "Apabila salah seorang kamu membelanjai istrinya dengan mengharapkan pahala maka tercatat baginya sebagai sedekah."
(Bukhari - Muslim)
52.

Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Ya Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yang sebenarnya kecuali kehidupan akhirat."
(Bukhari - Muslim)
53.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati."
(Bukhari - Muslim)
54.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Pada hari kiamat seorang Mu'min didekatkan kepada Tuhan dengan dinaungi oleh rahmat-Nya, kemudian ditanya, "Tahukah kamu dosa ini? Tahukah kamu dosa itu?" Jawabnya, "Ya, saya tahu." Maka Allah berfirman, "Aku telah menutupi atasmu dunia dan kini aku mengampuninya darimu." Kemudian diberikan kepadanya suratan amal kebaikannya."
(Bukhari - Muslim)
55.

Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Ada tiga perkara yang barangsiapa memilikinya akan merasakan kelezatan iman yaitu jika ia mencintai Allah dan Rasulullah melebihi cintanya kepada yang lain; Jika ia mencintai sesama manusia semata-mata karena Allah dan jika ia enggan kembali kafir setelah diselamatkan Allah daripadanya, sebagaimana ia enggan dimasukkan ke dalam neraka."
(Bukhari - Muslim)
56.

Dari 'Ubadah bin ash Shamit r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa percaya bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Nabi Muhammadadalah hamba dan utusan-Nya dan bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya dan kalimat-Nya yang diturunkan kepada Maryam dan ruh daripada-Nya dan bahwa surga itu benar adanya (haq) maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dengan amal perbuatannya (yang baik) seberapa pun adanya."
(Bukhari - Muslim)
57.

Abu Hurairah r.a. telah mendengar Nabi saw bersabda, "Ada tiga orang dari Bani Israil yaitu si Belang, si Botak dan si Buta ketika Allah akan menguji mereka, Allah mengutus Malaikat berupa manusia. Maka datanglah Malaikat itu kepada orang yang belang dan bertanya, "Apakah yang kau inginkan?" Jawabnya, "Kulit dan rupa yang bagus serta hilangnya penyakit yang menyebabkan orang-orang jijik kepadaku." Maka diusaplah orang itu oleh Malaikat. Seketika itu juga hilanglah penyakitnya dan berganti rupa dan kulit yang bagus, kemudian ditanya lagi, "Kekayaan apakah yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Unta." Maka diberinya seekor unta yang bunting sambil didoakan, BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu)." Kemudian datanglah si Malaikat itu kepada si Botak dan bertanya, "Apakah yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Rambut yang bagus dan hilangnya penyakitku yang menyebabkan kehinaan pada pandangan orang." Maka diusaplah orang botak itu lalu seketika itu juga tumbuhlah rambut yang bagus. Kemudian ditanya lagi, "Kini kekayaan apa yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Lembu." Maka diberinya seekor lembu yang bunting sambil didoakan, "BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu)." Lalu datanglah Malaikat itu kepada si Buta dan bertanya, "Apakah yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Kembalinya penglihatan mataku supaya aku dapat melihat orang." Maka diusaplah matanya sehingga dapat melihat kembali. Selanjutnya dia ditanya pula, "Kekayaan apa yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Kambing." Maka diberinya seekor kambing yang bunting sambil didoakan "BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu)."
Beberapa tahun kemudian setelah masing-masing mempunyai daerah tersendiri yang penuh dengan unta, lembu dan kambing, datanglah Malaikat itu dalam rupa seorang yang miskin seperti keadaan si Belang dahulu pada waktu ia belum sembuh dan kaya. Malaikat itu berkata, "Saya seorang miskin yang telah terputus hubungan dalam perjalananku ini maka tidak ada yang dapat mengembalikan aku kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Maka saya mengharap, demi Allah yang memberi rupa dan kulit yang bagus, satu unta saja untuk meneruskan perjalananku ini." Jawab si Belang, "Masih banyak hak orang lain padaku, aku tidak dapat memberimu apa-apa, mintalah saja di lain tempat." Malaikat berkata, "Rasa-rasanya aku pernah berjumpa denganmu, bukankah engkau si Belang dahulu yang dijijiki orang dan seorang miskin kemudian Allah memberimu kekayaan?" Jawab si Belang, "Saya telah mewarisi kekayaan orang tuaku." Malaikat berkata, "Jika engkau berdusta maka semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti dahulu." Kemudian pergilah malaikat itu kepada si Botak dengan menyamar seperti keadaan si Botak dahulu dan berkata pula padanya sebagaimana yang dikatakan kepada si Belang, namun ternyata mendapat jawaban seperti jawaban si Belang, hingga karenanya didoakan, "Jika engkau berdusta maka semoga engkau kembali seperti keadaanmu semula." Akhirnya datanglah Malaikat itu kepada si Buta dengan menyamar seperti keadaan si Buta dahulu semasa ia miskin dan berkata, "Saya seorang miskin dan perantau yang telah putus hubungan dalam perjalanan, tidak dapat meneruskan perjalanan kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Aku minta demi Allah yang mengembalikan pandangan matamu, satu kambing saja untuk meneruskan
perjalananku ini." Jawab si Buta, "Dahulu aku memang buta lalu Allah mengembalikan penglihatanku maka kini ambillah sesukamu, aku tidak akan memberatkan sesuatu pun kepadamu yang engkau ambil karena Allah." Maka berkata Malaikat, "Jagalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu telah diuji maka Allah ridha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu itu."
(Bukhari - Muslim)
58.

Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Janganlah seorang dari kamu mengharap-harapkan maut disebabkan oleh penderitaan yang dialaminya maka jika harus terpaksa berkata, ucapkanlah, ALLAAHUMMA AHYINII MAAKAANATIL HA AATU KHAIRAN LII WA TAWAFFANII IDZAA KAANATIL WAFAATU KHAIRAN LII (Ya Allah, hidupkanlah aku selama hidup ini lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila mati itu lebih baik bagiku)."
(Bukhari - Muslim)
59.

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: Ketika selesai perang Hunain, Rasulullah saw mengutamakan pembagian ghanimah kepada beberapa orang terkemuka dari bangsa Quraisy yang baru masuk Islam maka diberikan seratus unta kepada al-Aqra' bin Habis dan seratus ekor unta untuk Uyainah bin Hishn dan beberapa orang lainnya dari pemuka bangsa Quraisy sehingga ada seseorang berkata, "Demi Allah, pembagian ini tidak adil dan tidak karena Allah." Ibnu Mas'ud berkata, "Demi Allah, akan saya sampaikan perkataan itu kepada Rasulullah saw." Maka saya segera pergi memberitahukan hal itu kepada Rasulullah saw, kemudian beliau berkata, "Siapakah yang adil, jika Allah dan Rasulullah dianggap tidak adil?" Kemudian beliau berdoa, "Semoga Allah tetap merahmati Musa, sesungguhnya ia telah memperoleh gangguan lebih banyak dari ini tetapi sabar." Ibnu Mas'ud berkata, "Saya pasti tidak akan menyampaikan suatu berita seperti itu lagi kepada Rasulullah saw sesudah kejadian ini."
(Bukhari - Muslim)
60.

Dari Sulaiman bin Shurad r.a. berkata: ketika saya duduk bersama Rasulullah saw, tiba-tiba ada dua orang saling memaki sedang salah satu telah merah wajahnya dan tegang pula urat lehernya maka Rasulullah saw bersabda, "Saya mengetahui suatu kalimat yang apabila kalimat itu dibaca, pasti hilang apa yang dirasakannya yaitu A'UDZUBILLAAHI MINASYSYAITHOONIR RAJIIM."
(Bukhari - Muslim)
61.

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Akan terjadi sepeninggalku sifat monopoli (mementingkan diri sendiri) dan beberapa kemungkaran." Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana pesan tuan kepada kami menghadapi hal itu?" Nabi saw bersabda, "Tunaikanlah kewajibanmu dan mintalah kepada Allah untuk mendapatkan hakmu."
(Bukhari - Muslim)
62.

Dari Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Telah ditunjukkan kepadaku keadaan umat yang dahulu hingga aku melihat seorang Nabi dengan rombongan yang kecil dan ada Nabi yang mempunyai pengikut satu dua orang bahkan ada Nabi yang tidak ada pengikutnya. Tiba-tiba terlihat olehku rombongan yang besar, saya kira itu umatku maka diberitahu kepadaku bahwa itu Nabi Musa dan kaumnya tetapi lihatlah ke ufuk kanan dan kirimu. Tiba-tiba di sana aku melihat rombongan yang besar sekali. Dikatakan kepadaku: Itulah umatmu dan di samping mereka ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa perhitungan (hisab)." Setelah itu Nabi bangun dan masuk ke rumahnya sehingga para sahabat saling memperbincangkan orang-orang yang akan masuk surga tanpa hisab itu. Ada yang berpendapat, "Mungkin mereka adalah sahabat-sahabat Nabi saw." Ada pula yang berpendapat, "Mungkin mereka yang lahir dalam Islam dan tidak pernah mempersekutukan Allah." dan berbagai pendapat lainnya yang mereka sebutkan. Kemudian Rasulullah saw kembali dan bertanya, "Apa yang sedang engkau bicarakan?" Mereka memberitahukan segala pembicaraan mereka maka Rasulullah saw bersabda, "Mereka yang tidak pernah menjampi atau dijampikan dan tidak suka menebak nasib dengan perantaraan burung dan kepada Tuhan mereka selalu berserah diri (tawakal). Maka bangunlah 'Ukkasyah bin Mihshan dan berkata, "Ya Rasulullah, doakan semoga Allah memasukkan aku dari golongan mereka." Nabi saw menjawab, "Engkau termasuk golongan mereka." Kemudian berdiri orang lain, izin dan berkata, "Doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka." Nabi saw menjawab, "Engkau telah didahului oleh 'Ukkasyah."
(Bukhari - Muslim)
63.

Dari 'Aisyah r.a. berkata: Ketika Nabi saw masuk ke rumah kami bertepatan dengan adanya seorang wanita maka Nabi saw bertanya, "Siapakah wanita itu?" Jawab 'Aisyah, "Ini Falunah yang terkenal ibadah shalatnya banyak sekali." Maka Nabi saw bersabda, "Ah (kata yang menyatakan kurang senang), hendaklah ia mengerjakan menurut kadar kemampuannya dengan tidak memaksakan diri maka Allah tidak akan jemu (bosan) menerima amalmu sehingga kamu sendiri yang jemu beramal dan perilaku agama yang disukai Allah ialah yang dikerjakan terus-menerus."
(Bukhari - Muslim)
64.

Dari Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Perumpamaan tuntunan hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah kepadaku adalah bagaikan hujan yang turun ke bumi. Ada tanah yang subur menerima air dan menumbuhkan tanaman dan rumput yang banyak dan ada yang keras tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang yang mengerti agama Allah lalu belajar dan mengajar dan orang yang tidak dapat menerima sama sekali petunjuk ajaran Allah yang diutuskan kepadamu."
(Bukhari - Muslim)
65.

Dari 'Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat beliau bertanya, "Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?" Dijawab oleh seseorang, "Dia itu munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah." Maka Nabi saw bersabda, "Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? dan Allah telah mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkanLAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah."
(Bukhari - Muslim)
66.

Dari Abu Zaid (Usamah) bin Zaid Haritsah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang dihadapkan di hari kiamat kemudian dilemparkan ke dalam neraka maka keluar usus perutnya lalu berputar-putar di dalam neraka bagaikan himaryang berputar di sekitar penggilingan. Maka kerumunan ahli neraka padanya sambil bertanya, "Hai Fulan, mengapakah engkau, bukankah engkau dahulu yang menganjurkan kebaikan dan mencegah kemunkaran?" Jawabnya, "Benar, aku dahulu menganjurkan kebaikan, tetapi tidak saya kerjakan dan mencegah kemunkaran tetapi saya kerjakan."
(Bukhari - Muslim)
67.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya terhadap saudaranya baik menyangkut kehormatan, harta atau lainnya hendaklah ia segera meminta halal (maaf)nya sekarang juga sebelum datang suatu hari yang ketika itu tidak ada harta dinar atau dirham. Jika ia mempunyai amal shaleh maka akan diambil menurut penganiayaannya dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan) maka akan diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditangguhkan kepadanya."
(Bukhari - Muslim)
68.

Dari An-Nu'man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Perumpamaan orang-orang Mu'min dalam cinta mencintai, kasih mengasihi dan rahmat merahmati adalah bagaikan satu badan, apabila salah satu anggotanya menderita sakit maka menjalarkan penderitaan itu ke seluruh badan hingga tidak dapat tidur dan panas."
(Bukhari - Muslim)
69.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Orang yang menyantuni janda dan orang miskin adalah bagaikan orang yang berjihad fi sabilillah bahkan seperti orang yang tidak pernah berhenti puasa dan bagun shalat malam."
(Bukhari - Muslim)
70.

Dari Jundub bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain maka Allah akan
mempermalukannya di hari kiamat dan barangsiapa yang memperlihatkan amalnya kepada orang lain maka Allah akan membalas riya'nya itu."
(Bukhari - Muslim)
71.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tinggalkan tujuh dosa yang akan membinasakan." Sahabat bertanya, "Apakah itu, ya Rasulullah?" Nabi saw menjawab, "Menyekutukan Allah, Sihir (tenung), membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri pada waktu perang, menuduh wanita Mu'minat yang sopan dengan tuduhan berzina."
(Bukhari - Muslim)
72.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seorang perempuan disiksa karena kucing yang dikurungnya hingga mati maka ia dimasukkan ke dalam neraka disebabkan ia tidak memberi makan dan minum ketika mengurungnya dan tidak pula melepaskannya agar memakan binatang-binatang melata di bumi."
(Bukhari - Muslim)
73.

Dari Ibnu Mas'ud r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Mencaci maki seorang Muslim adalah fasiq (melanggar agama) dan memerangi seorang Muslim adalah kafir."
(Bukhari - Muslim)
74.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa menuduh hamba sahayanya berzina maka ia akan dihukum dera pada hari kiamat kecuali jika benar tuduhannya."
(Bukhari - Muslim)
75.

Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw berjalan melalui dua kuburan maka beliau bersabda, "Sesungguhnya kedua orang dalam kubur ini sedang disiksa padahal keduanya tidak disiksa karena perkara yang besar. Adapun yang satu maka ia biasa berjalan mengadu domba sedang yang kedua tidak menyelesaikan kencingnya (tidak membersihkan bekas kencingnya)
(Bukhari - Muslim)
76.

Dari Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba."
(Bukhari - Muslim)
77.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa percaya kepada Allah dan hari kemudian hendaklah ia berkata baik atau diam."
(Bukhari - Muslim)
78.

Dari Abu Musa r.a. berkata: Saya bertanya, "Ya Rasulullah siapakah diantara kaum Muslimin yang paling utama?" Nabi saw menjawab, "Siapa yang selamat semua orang Islam dari (kejahatan) LIDAH DAN TANGANNYA."
(Bukhari - Muslim)
79.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sungguh ada kalanya seorang hamba berbicara sepatah kata yang tidak diperhatikan maka tiba-tiba ia tergelincir ke dalam neraka oleh sebab kalimat itu, lebih jauh dari jarak antara timur dan barat."
(Bukhari - Muslim)
80.

"Tiga hal yang apabila seseorang berada di dalamnya akan merasakan manisnya iman. Pertama apabila orang itu mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada yang lain."
(Muttafaq 'alaih)
81.

"Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sampai aku lebih dicintai olehnya melebihi bapak dan anaknya."
(Muslim)
82.

"Barangsiapa yang berada dalam keadaan aman di tengah kaumnya, sehat tubuhnya, ada yang akan dimakan hari itu maka sepertinya dunia telah digiring kepadanya dengan segala isinya."
(Tirmidzi)
83.

"Bila kamu hendak tidur, berwudhulah kamu sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat dan miringkanlah badanmu pada sisi sebelah kanan."
(Muttafaq 'alaih)
84.

Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw ketika menjelang tidur beliau berdoa, "Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan menjaga kita serta mencukupi segala kebutuhan kita betapa banyak orang yang tidak tercukupi kebutuhannya dan tidak punya tempat tinggal."
(Muslim)
85.

Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada setitik kesombongan."
(Muslim)
86.

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Ketika seseorang berjalan dengan sombongnya dan takjub kepada dirinya sendiri dan dengan rambut yang disisir, berlagak dalam jalannya maka Allah tiba-tiba membenamkannya ke tanah sehingga turun dan tenggelam sampai hari kiamat."
(Muttafaq 'alaih)
87.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia menghormati tamunya, hak tamu sebagai hadiah adalah sehari semalam. Dan hak orang bertamu itu selama tiga hari, selebihnya adalah sedekah. Dan tidak boleh melakukan sesuatu yang membuat kesal tuan rumah."
(Bukhari)
88.

"Senyumanmu ketika bertemu saudaramu adalah sedekah."
(Tirmidzi)
89.

Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw pernah melihat sahabat memakai cincin emas, lalu beliau mencopot dan membuangnya, lalu berkata, "Seseorang di antara kalian telah memasang bara api neraka ditangannya."
(Muslim)
90.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Demi Allah, aku mohon ampun dan bertobat lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari."
(Bukhari)
91.

"Orang yang kikir adalah orang yang apabila aku disebut dihadapannya, orang itu tidak mau bershalawat kepadaku."
(Tirmidzi)
92.

"TIdak berkumpul satu kaum dalam majelis dan tidak disebut di dalamnya nama Allah serta tidak bershalawat kepada nabinya kecuali ditimpakan kepada mereka kebohongan. Kalau Allah menghendaki mereka akan disiksa dan kalau Dia berkehendak mereka diampuni."
(Tirmidzi)
93.

Dari Mu'adz r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus saya sebagai gubernur di negeri Yaman maka Rasulullah saw berpesa kepadaku, "Engkau akan menghadapi kaum ahli kitab maka ajaklah mereka kembali kepada kalimat Syahadat bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan aku adalah Rasulullah. Jika mereka telah menurut kepada ajakan itu, beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka mengerjakan shalat lima kali sehari semalam dalam lima waktu. Jika mereka telah taat, beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan mereka mengeluarkan zakat (sedekah) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada fakir miskin. Jika mereka telah menaati itu maka berhati-hatilah kamu dari kekayaan mereka terutama yang benar-benar mereka sayangi dan takutlah kamu dari doa orang yang teraniaya karena tidak ada dinding antara doa itu dengan Allah."
(Bukhari - Muslim)
94.

Dari Abu Humaid (Abdurrahman) bin Sa'ad Saldy r.a. berkata: Rasulullah saw mengangkat Ibnu al-Lutbiyah dari suku al-Azd untuk mengumpulkan zakat dan ketika ia telah kembali kepada Rasulullah, ia berkata, "Yang ini untukmu dan yang ini saya terima sebagai hadiah dari orang-orang." Maka Rasulullah saw segera naik ke atas mimbar dan setelah memuji syukur kepada Allah, beliau berkata, "Amma ba'du, adapun saya mengangkat seseorang untuk suatu tugas yang diberikan. Ini bagianmu dan ini saya sendiri telah mendapat hadiah dari orang-orang. Mengapakah ia tidak duduk-duduk saja di rumah ibu atau ayahnya sehingga datang hadiah itu kepadanya jika memang benar-benar demikian. Demi Allah tidak ada seorang yang mengambil sesuatu yang bukan haknya kecuali pasti akan dipikulnya di hari kiamat. Maka saya akan ketahui seseorang yang memikul unta atau lembu atau kambing yang mengembik." Kemudian Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya sehingga terlihat putih ketiaknya sambil bersabda, "ALLAHUMMA HAL BALLAGHTU (Ya Allah, saya telah menyampaikan)."
(Bukhari - Muslim)
95.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Jika salah seorang kamu mengerjakan shalat mengimami orang banyak maka hendaklah ia meringankan karena mungkin diantara makmum ada orang lemah, orang sakit atau orang tua dan apabila melaksanakan shalat sendirian maka bolehlah memanjangkan sesukanya."
(Bukhari - Muslim)
96.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seorang Muslim adalah saudara bagi sesama Muslim yang lain; tidak boleh menganiaya atau membiarkan dianiaya. Dan barangsiapa memenuhi hajat saudaranya maka Allah akan melaksanakan hajatnya. Dan barangsiapa membebaskan kesusahan seorang Muslim maka Allah akan membebaskannya di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat."
(Bukhari - Muslim)
97.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa melapangkan suatu kesukaran dunia pada seorang Mukmin maka Allah akan baginya kesukaran hari kiamat. Dan barangsiapa meringankan kemiskinan seorang miskin maka Allah akan meringankan baginya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa menutupi aib orang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan tidak berkumpul suatu kaum dalam Baitullah (masjid untuk membaca dan mempelajari kitab Allah melainkan diturunkan kepada mereka ketenangan dan diliputi rahmat, dikerumuni Malaikat dan disebut-sebut oleh Allah di depan para Malaikat-Nya. Dan barangsiapa yang lambat amal perbuatannya maka tidak dapat dipercepat oleh nasab (tidak lekas naik derajatnya)."
(Bukhari - Muslim)
98.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tidak dihalalkan bagi seorang istri berpuasa sunat ketika suaminya di rumah melainkan dengan izin suaminya. Dan tidak boleh bagi istri mengizinkan orang lain masuk ke rumahnya melainkan dengan izin suaminya."
(Bukhari - Muslim)
99.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam (Penguasa) adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab mengenai kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan (buruh) adalah pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya. Maka kamu sekalian adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab atas kepemimpinannya."
(Bukhari - Muslim)
100.

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-Ash r.a. berkata: Ada seseorang datang menghadap kepada Rasulullah saw dan berkata, "Saya berbai'at kepadamu, ya Rasulullah, untuk berhijrah dan berjihad dengan mengharap pahala dari Allah." Rasulullah saw bertanya, "Apakah ada yang masih hidup salah seorang dari ayah bundamu?" Orang itu menjawab, "Bahkan keduanya masih hidup." Rasulullah saw bersabda, "Engkau mengharap pahala dari Allah?" Orang itu menjawab, "Ya." Nabi saw bersabda, "Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan perbaikilah pelayananmu kepada keduanya."
(Bukhari - Muslim)
101.

Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya perumpamaan sahabat yang baik dan sahabat yang buruk bagaikan pembawa misk (kasturi) dan peniup api. Maka pembawa misk itu ada kalanya memberi kepadamu atau engkau memberi kepadanya atau engkau mendapat bau harum daripadanya. Adapun peniup api maka kalau tidak membakar pakaianmumaka kau akan mendapatkan bau busuk daripadanya."
(Bukhari - Muslim)
102.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,"Aku diperintah untuk memerangi manusia sehingga mereka mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah dengan sesungguhnya kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah, menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Maka apabila mereka telah mengerjakan semua itu, berarti telah terjamin daripadaku darah dan harta mereka kecuali karena kewajiban Islam dan perhitungan mereka terserah kepada Allah."
(Bukhari - Muslim)
103.

Dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw duduk di atas mimbar dan kami duduk di sekitanya kemudian Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan sepeninggal aku nanti adalah terbuka lebarnya atas kamu kemewahan dan keindahan dunia."
(Bukhari - Muslim)
104.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang berada di atasmu karena yang demikian itu lebih layak supaya kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu."
(Bukhari - Muslim)
105.

Dari Hakim bin Hizam r.a. berkata:Rasulullah saw bersabda, "Tangan yang di lebih baik dari tangan yang di bawah dan dahulukan dalam bersedekah kepada orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baiknya sedekah adalah yang masih menyisakan kekayaan. Barangsiapa memelihara kehormatan dirinya, Allah akan memelihara kehormatan dirinya dan barangsiapa mencukupkan dengan kekayaan yang ada maka Allah akan mencukupinya."
(Bukhari - Muslim)
106.

Dari Umar r.a. berkata: "Saat kami duduk dekat Rasulullah saw di suatu hari maka tiba-tiba tampaklah oleh kami seorang laki-laki memakai pakaian sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas (tanda-tanda) dalam perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya maka duduklah ia dihadapan Nabi saw lalu menyandarkan lututnya pada lutut Nabi saw lalu meletakkan tangannya di atas paha Nabi saw kemudian ia berkata, "Hai Muhammad, beritahukanlah padaku tentang Islam!" Maka jawab Rasulullah saw, "Islam yaitu engkau bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan sungguh Muhammad itu utusan Allah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa bulan Ramadhan dan mengerjakan Hajji ke Baitullah (Mekkah) jika engkau kuasa menjalaninya." Berkata orang itu, "Benar." Kami heran, ia bertanya dan ia pula yang membenarkannya. Maka bertanyalagi orang itu, "Beritahukanlah padaku tentang Iman." Jawab Nabi saw, "Engkau beriman kepada Allah dan Malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Qiamat dan beriman kepada Qadar baik dan yang buruk." Berkatalah orang itu, "Benar." Bertanya lagi orang itu, "Maka beritahukanlah padaku tentang Ihsan." Jawab Nabi, "Engkau beribadah (mengabdi) kepada Allah seakan-akan engkau melihat kepada-Nya, sekalipun engkau tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya ia melihat engkau." Tanya orang itu lagi, "Beritahukanlah aku tentang hari Qiamat." Jawab Nabi, "Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari si penanya." Tanya orang itu lagi, "Beritahukanlah aku tentang tanda-tandanya." Jawab Nabi, "Diantaranya jika seorang hamba telah melahirkan majikannya dan jika engkau melihat orang yang tadinya miskin papa, berbaju compang-camping, sebagai penggembala kambing sudah berkemampuan, berlomba-lomba dalam kemegahan bangunan." Kemudian pergilah orang tadi. Aku diam tenang sejenak kemudian Nabi saw berkata, "Wahai Umar tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?" Jawabku, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Nabi saw berkata, "Dia itu Jibril datang kepada kalian mengajarkan tentang agama kalian."
(Muslim)
107.

Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas'ud r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan, "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa nutfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat maka ia meniupkan roh padanya dan ditetapkan empat perkara, ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya, ia celaka atau bahagia. Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain dari pada-Nya, sungguh seorang di antara kamu ada yang melakukan pekerjaan ahli syurga sehingga tidak ada antara dia dan syurga itu kecuali sehasta saja maka dahululah atasnya takdir Allah, lalu ia lakukan pekerjaan ahli neraka maka iapun masuk neraka." Dan sungguh salah seorang diantara kamu melakukan pekerjaan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan neraka kecuali sehasta saja maka dahululah ketentuan Allah atasnya, lalu ia melakukan pekerjaan ahli syurga maka iapun masuk ke dalam syurga."
(Bukhari - Muslim)
108.

Dari Ummil Mu'minin, ibunya Abdillah, Aisyah r.a. berkata: "Telah bersabda Rasulullah saw, "Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru (bid'ah) dalam urusan (agama) kami ini, yang tidak kami perintahkan maka hal itu ditolak."
(Bukhari - Muslim)
109.

Dari Abi Abdillah An-Nu'man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sungguh sesuatu yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, antara keduanya ada hal yang samar-samar (syubhat) yang kebanyakan manusia tidak tahu. Maka siapa yang menjaga dirinya dari syubhat itu maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya dan siapa yang melakukan perkara syubhat itu maka ia jatuh dalam perkara haram seperti penggembala di sekeliling tanah larangan (milik orang), lambat laun ia akan masuk ke dalamnya. Ingatlah setiap raja ada larangannya. Ingatlah bahwa larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah jasad seluruhnya dan jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya. Sepotong daging itu adalah hati."
(Bukhari - Muslim)
110.

Dari Abi Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Agama itu adalah nasehat." Kami bertanya, "Untuk siapa ya Rasulullah?" Rasulullah saw bersabda, "Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Imam-imam Muslimin dan bagi Muslimin umumnya."
(Muslim)
111.

Dari Abi Hurairah Abdir-Rahman bin Shakhr r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Apa-apa yang telah kami larang untukmu maka jauhilah dan apa-apa yang telah kami perintahkan kepadamu maka kerjakanlah sebisamu. Celakanya orang-orang sebelum kamu adalah karena banyak pertanyaan dan perselisihan terhadap Nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)."
(Bukhari - Muslim)
112.

Dari Abi Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah saw dan kesayangannya berkata: Aku telah hafal sabda dari Rasulullah saw, "Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, kerjakan apa-apa yang tidak meragukan kamu."
(Tirmidzi - Nasa'i)
113.

Dari An-Nawas bin Sam'an r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Kebaikan itu adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang meragukan jiwamu dan engkau tidak suka dilihat orang lain dalam melakukan hal itu."
(Muslim)
114.

Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah telah memaafkan - karenaku - dari ummatku amal-amal yang khilaf, lupa dan yang dipaksakan atas mereka."
(Ibnu Majah - Baihaqi-dll)
115.

Dari Abi Abbas Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi r.a. berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw dan berkata, "Wahai Rasulullah! Tunjukkilah aku pada suatu amal yang jika aku kerjakan, aku dicintai Allah dan dicintai manusia. Maka Rasulullah saw bersabda, "Zuhudlah engkau akan dunia, pasti Allah mencintai engkau. Zuhudlah engkau akan apa yang ada pada manusia, pasti manusia mencintai engkau."
(Ibnu Majah-dll)
116.

Dari Abi Tsa'labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah mewajibkan beberapa kewajiban maka janganlah kamu meninggalkannya dan telah menentukan beberapa batas maka janganlah kamu melampauinya dan telah mengharamkan beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya dan Ia telah diam dari beberapa perkara sebab rahmat bagimu bukan karena lupa maka janganlah kamu mempersoalkannya."
(Ad-Daruquthni-dll)
117.

Dari Abi Dzarr Al-Ghoffari r.a. dari Nabi saw yang diriwayatkan dari Allah Azza wajalla: Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman, "Hai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku haramkan perilaku zhalim atas diri-Ku dan Aku jadikan di antaramu haram maka janganlah kamu saling menzhalimi. Hai hamba-Ku! Kamu semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk maka hendaklah minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku beri petunjuk. Hai hamba-Ku! Kamu semuanya lapar kecuali yang telah Aku beri makan, hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberi makan padamu. Hai hamba-Ku! Kamu semua telanjang kecuali yang telah Aku beri pakaian, hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberi pakaian padamu. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian lakukan kesalahan siang dan malam dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semua maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku akan mengampuni kalian. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian tidak dapat membinasakan Akudan kalian tidak dapat memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan orang yang terakhir daripadamu, manusia dan jin semuanya, mereka itu berhati taqwa seperti paling taqwa diantaramu, hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikit juga.Hai hamba-Ku! Jika yang pertama dan terakhir daripadamu, manusia dan jin seluruhnya, mereka berhati jahat seperti paling jahat diantaramu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan terakhir diantaramu, manusia dan jin semuanya, mereka berada di bumi yang satu, mereka meminta kepada-Ku maka Aku berikan setiap orang permintaannya, hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada pada-Ku, melainkan seperti sebatang jarum dimasukkan ke laut. Hai hamba-Ku Sungguh itu semua amal perbuatanmu. Aku catat semuanya bagimu sekalian kemudian Kami membalasnya. Maka barangsiapa mendapat kebaikan hendaklah bersyukur kepada Allah dan barangsiapa mendapat selain itu maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri."
(Muslim)
118.

Dari Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mu'min dengan apa yang telah diperintahkan kepada Rasul-rasul maka Allah telah berfirman, "Hai Rasul-rasul! Makanlah dari segala sesuatu yang baik dan bekerjalah kamu dengan pekerjaan yang baik." Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman! Makanlah dari apa yang telah Kami rizkikan padamu." Kemudian beliau menceritakan seorang lelaki yang telah jauh perjalanannya, rambutnya kusut penuh debu. Dia berkata: Wahai Rabbi, Wahai Rabbi sedang makanannya haram, pakaiannya haram dan kenyang dengan barang haram maka bagaimana akan diterima do'anya?
(Muslim)
119.

Dari Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw berkata: Bahwa Allah berfirman, "Barangsiapa memusuhi orang yang setia pada-Ku, sesungguhnya Aku telah menyatakan PERANG terhadapnya dan tidaklah beramal seorang hamba-Ku yang lebih Ku sukai seperti jika ia melakukan kewajiban yang Ku perintahkan atasnya. Dan selalu hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sunnah hingga Aku mencintainya dan jika Aku mencintainya, jadilah Aku sebagai telinganya untuk mendengar dan sebagai matanya untuk melihat dan sebagai tangannya untuk berjuang dan sebagai kakinya untuk berjalan dan jika ia minta kepada-Ku pasti Aku memberinya dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku pasti Aku memberi perlindungan kepadanya."
(Bukhari)
120.

Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Ta'ala berfirman, "Wahai anak Adam! Selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan ampunkan segala dosa yang telah terlanjur dan tidak Aku perdulikan lagi. Wahai anak Adam! Walaupun dosamu sampai setinggi langit kemudian meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh isi bumi tetapi engkau tidak sekutukan sesuatu yang lain dengan-Ku, niscaya Aku datang padamu dengan ampunan sepenuh bumi pula."
(Tirmidzi)
121.

"Hai segenap manusia, sebarkanlah salam, sedekahkanlah makanan dan sambunglah tali persaudaraan (silahturrahmi) serta shalatlah di kala manusia tidur di kegelapan malam, niscaya kamu akan masuk surga dengan penuh kesejahteraan."
(Tirmidzi)
122.

Dari Abu Hurairah berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw, bagaimana bangunan surga itu? Beliau menjawab, "Terbuat dari batu bata perak dan emas, sedang perekatnya adalah kesturi yang sangat wangi, bebatuannya dari mutiara dan permata yaqut, sedang debunya adalah za'faran (sejenis kunyit). Barangsiapa yang memasukinya, ia akan senang, tidak pernah susah dan akan kekal tidak pernah mati, pakaiannya tidak pernah kumal dan masa mudanya tidak pernah sirna."
(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi)
123.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata Nabi saw bersabda, "Barangsiapa memberi infaq kepada dua orang isteri di jalan Allah maka ia akan diseru di surga, 'Hai Abdullah, ini adalah suatu kebajikan.' Jika ia termasuk orang yang tekun shalat maka ia akan diseru dari Pintu Shalat. Apabila ia ahlul jihad maka akan diseru dari Pintu Jihad. Jika ia orang yang suka bersedekah maka ia akan dipanggil dari Pintu Sedekah. Begitu pula jika ia tergolong orang yang rajin shaum maka akan diseru dari Pintu Rayyaan." Kemudian Abu Bakar r.a. berkata, "Wahai Rasulullah, tidaklah seseorang diseru dari pintu-pintu ini karena darurat. Adakah seseorang yang dipanggil dari seluruh pintu tersebut?" Rasulullah saw menjawab, "Ya dan aku berharap engkau salah satunya."
(Muslim)
124.

Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Pada hari kiamat aku datang mengetuk pintu surga. Kemudian penjaganya (malaikat) bertanya, 'Siapakah engkau?' 'Muhammad' jawabku. Lalu malaikat itu berkata, “Aku dilarang oleh Allah untuk membuka pintu surga ini kepada siapapun sebelum engkau.'"
(Muslim)
125.

Dari Abu Musa Al Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya perumpamaanku dengan apa yang kubawa dari Allah adalah laksana seorang lelaki yang mendatangi suatu kaum. Laki-laki tersebut berkata, 'Aku melihat tentara dengan mataku. Dan sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang berterus-terang. Maka taatilah.' Sekelompok kaum ada yang menaatinya dan mereka pergi sehingga mereka selamat. Sementara sekelompok yang lain diam di tempatnya sehingga diserang musuh dan hancur binasa. Kelompok yang pertama seperti orang yang menaati aku, sedangkan kelompok kedua seperti orang yang tidak menaatiku."
(Muslim)
126.

"Barangsiapa yang mati tidak berperang dan tidak terlintas di hatinya untuk ikut berperang maka ia mati membawa sifat kemunafikan."
(Muslim)
127.

Dari Usman bin 'Affan r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu' dengan sempurna dan shalat dengan khusyu', sambil memelihara ruku'nya, melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa."
(Muslim)
128.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Ketika Allah menciptakan makhluk, Ia menulis di buku (catatan) sementara di sisi-Nya di atas 'Arasy-Nya, 'Rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.'"
(Muttafaq 'Alaih)
129.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sekiranya seorang mukmin mengetahui siksaan Allah, niscaya tidak seorang pun yang tamak terhadap surga-Nya. Dan seandainya seorang kafir mengetahui rahmat Allah, niscaya ia tidak putus asa dari surga-Nya."
(Muslim)
130.

Dari Abu Barzah Al Aslamy r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seorang hamba tidak bergeser dari tempatnya pada hari kiamat sehingga ditanya empat hal; Pertama, mengenai umurnya dihabiskan untuk apa; Kedua, mengenai ilmunya digunakan untuk apa; Ketiga, mengenai hartanya dipakai untuk apa dan dari mana asalnya; Keempat, mengenai tubuhnya yang sehat dimanfaatkan untuk apa."
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan)
131.

Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka Allah menyegerakan siksaannya di dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka Ia menangguhkannya sampai pada hari kiamat nanti."
(Tirmidzi)
132.

"Barangsiapa yang diinginkan oleh Allah sebagai orang yang baik baik maka Ia memberikannya pemahaman dalam agama."
(Bukhari - Muslim dan Ibnu Majah)
133.

"Sesungguhnya lelaki yang paling dibenci Allah ialah yang paling sangat gigih dalam permusuhan."
(Bukhari - Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
134.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan orang yang paling baik di antaramu ialah yang paling baik terhadap keluarganya."
(Bukhari - Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
135.

Dari Mu'adz bin Jabal r.a. berkata: "Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepadaku tentang satu amal yang memasukkan aku ke surga dan menjauhkanku dari neraka!" Rasulullah saw menjawab, 'Engkau menanyakan kepadaku tentang perkara besar yang sebenarnya mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah untuk menjalankannya yaitu hendaklah engkau beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat, shaum di bulan Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah.' Kemudian beliau bersabda, 'Tiadakah kau kuberitahu tentang pintu-pintu kebaikan? Shaum itu adalah perisai, sedekah memadamkan dosa atau kesalahan seperti air membunuh api dan shalat di tengah malam.' Lalu Rasulullah saw membaca ayat betikut: 'Lambung mereka renggang dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan penuh harap serta menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikamat) yang sedap dipandang mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.' (As Sajdah 16-17). Lalu beliau bersabda, 'Tidakkah kau kuberitahukan tentang pokok segala perkara, tiang dan puncaknya?' Aku menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah!" Maka beliau berkata, 'Pokok segala perkara ialah Islam, tiangnya ialah shalat, puncaknya adalah jihad!' 'Tiadakah kau kuberitahu tentang penopang semuanya itu?' tanya beliau lagi. "Ya," jawabku. Maka Rasulullah memegang lidahnya sambil bersabda, 'Peliharalah ini!' Kemudian aku bertanya, "Wahai Nabiyullah, apakah kita akan disiksa karena pembicaraann kita?" Maka Rasulullah saw bersabda, 'Hai ... ibumu kehilanganmu! Bukankah wajah (atau hidung) manusia disungkurkan ke api neraka, lantaran dosa-dosa dari tergelincirnya lidah-lidah mereka?'"
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan shahih)
136.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Bilal, "Hai Bilal, ceritakanlah kepadaku amal apa yang paling banyak mengandung harapan yang telah kau kerjakan dalam Islam. Aku mendengar suara terompahmu di hadapanku di surga." Bilal menjawab, "Aku tidak mengerjakan amalan yang istimewa, selain melakukan shalat setiap usai wudhu di siang dan di malam hari. Suatu shalat yang ditetapkan untuk aku lakukan."
(Bukhari - Muslim)
137.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw maka tampillah Bilal untuk adzan." Selesai Bilal adzan, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan yakin, ia pasti masuk surga."
(Bukhari - Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)
138.

Dari Abu Said Al Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Jika kalian mendengar muadzin maka ikutilah apa yang diucapkannya."
(Bukhari - Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)
139.

Dari Rabi'ah bin Ka'ab r.a. berkata, "Aku pernah bermalam bersama Rasulullah saw. Ketika aku membawakan air wudhu dan kebutuhan lainnya, beliau bertanya, 'Tiadakah engkau bertanya kepadaku?' Maka aku menjawab, 'Aku meminta supaya aku menjadi temanmu di surga.' Beliau bertanya lagi, 'Tidak meminta yang lain?' 'Tidak,' jawabku. Maka beliau bersabda, 'Perbanyaklah sujud.'"
(Muslim)
140.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Amal manusia yang pertama kali dihisab ialah shalat." Allah berfirman kepada malaikat – meskipun sebenarnya Dia telah mengetahui -- "Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau kurang?" Jika sempurna maka tulislah sempurna. Bila kurang, Allah berfirman, "Lihatlah shalat sunnahnya, bagaimana?" Bila si hamba rajin shalat sunnah saat di dunia maka Allah berfirman, "Tambahkanlah shalat fardhunya dengan shalat sunnahnya!" Kemudian malaikat melakukannya.
(Abu Daud)
141.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seorang laki-laki pernah mengunjungi saudaranya di sebuah kampung. Maka Allah mengutus malaikat untuk memantaunya. Ketika ia lewat, malaikat bertanya, 'Mau kemana kau?' Ia menjawab, 'Aku akan mengunjungi saudaraku di kampung ini.' Malaikat bertanya, 'Apakah karena ada kenikmatan yang akan kamu peroleh darinya (hasil bumi)?' Ia menjawab, 'Tidak, aku hanya mencintainya karena Allah.' Lalu malaikat berkata, 'Aku adalah utusan Allah untuk menyatakan kepadamu bahwa Allah
mencintaimu sebagaimana kau telah mencintaimu saudaramu karena Dia.'"
(Muslim)
142.

Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seseorang masuk surga ingin kembali ke dunia dan dia tidak mempunyai sesuatu pun di dunia kecuali orang yang syahid. Ia mengharap dapat kembali ke dunia untuk berperang dan terbunuh sampai sepuluh kali karena kemuliaan yang ia peroleh."
(Bukhari - Muslim dan Tirmidzi)
143.

Dari Ubadah bin Shamit r.a. beerkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah, Maha Tunggal Ia, tidak ada sekutu bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, sedang surga itu hak dan neraka itu hak maka Allah memasukkan ia ke surga sesuai dengan amalnya di dunia." Ubadah menambahkan, "Masuk surga dari pintunya yang delapan sekehendaknya."
(Bukhari - Muslim. Lafazhnya dari Bukhari)
144.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, kami berlayar di laut dan kami hanya membawa air sedikit, jika kami memakai air itu untuk berwudhu' maka kami akan kehausan; bolehkah kami berwudhu' dengan air laut?" Rasulullah saw menjawab, "Air laut itu suci lagi menyucikan, bangkainya halal dimakan."
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Tirmidzi, hadits ini shahih)
145.

Rasulullah saw bersabda, "Cara mencuci bejana seorang dari kamu, apabila dijilat anjing, hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah."
(Muslim)
146.

Rasulullah saw bersabda, "Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan bismillah maka pekerjaan itu kurang berkah."
(Abu Daud)
147.

Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw suka mendahulukan anggota kanan ketika memakai sandal, bersisir, bersuci dan dalam segala halnya."
(Bukhari - Muslim)
148.

Dari Busrah binti Shafwan, sesungguhnya Nabi saw berkata, "Laki-laki yang menyentuh zakarnya (kemaluannya) janganlah shalat sebelum ia berwudhu."
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Bukhari hadits ini paling sah dalam hal ini)
149.

Rasulullah saw berkata kepada Fathimah binti Abi Hubaisy, "Apabila datang haidh itu, hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila habis haidh itu, hendaklah engkau mandi dan shalat."
(Bukhari)
150.

Dari 'Atha bin Yasar, dari Abu Sa'id Al-Khudri berkata: Ada dua orang laki-laki dalam perjalanan, lalu datang waktu shalat sedangkan air tidak ada, lantas keduanya bertayammum dengan debu yang suci dan shalat, kemudian keduanya memperoleh air dan waktu shalat masih ada. Seorang diantara keduanya lantas berwudhu' dan mengulang shalatnya dan yang lain tidak. Kemudian keduanya datang kepada Rasulullah saw dan diterangkannyalah kejadian itu kepada Rasulullah saw. Beliau lalu berkata kepada orang yang tidak mengulang shalat, Benar engkau dan shalatmu sah" dan kepada orang yang mengulang shalat dengan berwudhu' beliau berkata, "Bagimu ganjarannya dua kali lipat."
(Nasa'i dan Abu Daud)
151.

Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa memberi makanan bagi orang yang puasa, maka ia mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang puasa itu, tidak kurang sedikit pun."
(Tirmidzi)
152.

Dari Anas: Ditanyakan orang kepada Rasulullah saw, "Apakah sedekah yang lebih baik?" Rasulullah saw menjawab, "Sedekah yang paling baik ialah sedekah pada bulan Ramadhan."
(Tirmidzi)
153.

Dari Abu Ayyub: Rasulullah saw berkata, "Barangsiapa puasa dalam bulan Ramadhan, kemudian ia puasa enam hari dalam bulan Syawal adalah seperti puasa sepanjang masa."
(Muslim)
154.

Dari Abu Hurairah: Rasulullah saw telah berkata dalam pidato beliau, "Hai manusia! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kamu mengerjakan ibadat haji maka hendaklah kamu kerjakan." Seorang sahabat bertanya, "Apakah setiap tahun, ya Rasulullah?" Beliau diam tidak menjawab dan yang bertanya itu mendesak sampai tiga kali. Kemudian Rasulullah saw berkata, "Kalau saya menjawab 'ya', sudah tentu menjadi wajib setiap tahun, sedangkan kamu tidak akan kuasa mengerjakannya, biarkanlah apa yang saya tinggalkan (artinya jangan ditanya karena boleh jadi jawabannya memberatkanmu)."
(Ahmad, Muslim dan Nasa'i)
155.

Dari Ibnu 'Abbas: Nabi saw telah berkata, "Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang akan merintanginya."
(Ahmad)
156.

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya segala amal ibadat hanya sah dengan niat."
(Bukhari)
157.

Dari Ibnu 'Umar: Nabi saw bersabda, "Tidak boleh bagi perempuan yang ihram memakai tutup kepala dan tidak boleh memakai sarung tangan."
(Bukhari dan Ahmad)
158.

Dari Abu Hurairah: Bahwasanya Rasulullah saw pernah melewati suatu onggokan makanan yang akan dijual, lantas beliau memasukkan tangan beliau ke dalam onggokan itu, tiba-tiba jari beliau di dalamnya meraba yang basah. Beliau keluarkan jari beliau yang basah itu dan berkata, "Mengapakah ini?" Jawab yang mempunyai makanan, "Basah karena hujan ya Rasulullah."Beliau bersabda, "Mengapa tidak engkau taruh di sebelah atas supaya dapat dilihat orang? Barangsiapa yang mengecoh maka ia bukan umatku."
(Muslim)
159.

Dari Ibnu Mas'ud: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, "Seorang muslim yang mempiutangi seorang muslim dua kali, seolah-olah ia telah bersedekah kepadanya satu kali."
(Ibnu Majah)
160.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang ketika itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya yaitu Pemimpin yang adil; Pemuda yang rajin beribadat kepada Allah; Orang yang hatinya senantiasa terpaut kepada masjid; Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, baik di waktu berkumpul maupun berpisah; Seorang lelaki yang diajak berbuat serong oleh wanita bangsawan yang cantik kemudian ia menolak dan berkata, 'Saya takut kepada Allah'; Orang yang bersedekah dengan diam-diam; Orang yang senantiasa berdzikir (ingat) kepada Allah ketika sendirian kemudian mencucurkan air mata."
(Bukhari - Muslim)
161.

Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus kami ke Huraqah pada suku Juhainah maka ketika kami sampai disana, pagi-pagi kami menyerbu. Tiba-tiba aku dan seorang Anshar bertemu dengan seorang dari mereka. Maka ketika kami telah mengepungnya, ia berkata, "LAA ILAAHA ILLALLAAH." Maka sahabatku orang Anshar itu menyuruh aku menghentikan (tidak membunuhnya) tetapi aku terus saja menikam dengan tombakku sehingga matilah dia. Dan ketika kami telah kembali ke Madinah, berita itu telah sampai kepada Rasulullah saw maka beliau bertanya, "Hai Usamah, apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan 'LAA ILAAHA ILLALLAAH'?" Jawabku, "Ya Rasulullah, ia hanya akan menyelamatkan diri." Rasulullah saw bertanya, "Apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan 'LAA ILAAHA ILLALLAAH'?" Maka Rasulullah saw mengulang-ulang kalimat itu, sehingga aku ingin andaikan aku baru masuk Islam pada hari itu.
(Bukhari - Muslim)
162.

Dalam riwayat lain: Rasulullah saw bertanya, "Apakah sesudah ia mengucapkan 'LAA ILAAHA ILLALLAAH' masih juga engkau membunuhnya?" Jawabku, "Ya Rasulullah, ia berkata begitu mungkin hanya karena takut kepada senjataku." Nabi saw bersabda, "Apakah sudah engkau belah dadanya sehingga engkau mengetahui dengan jelas, apakah ia berkata karena takut atau tidak." Maka Rasulullah saw masih saja mengulang-ulang kalimat itu,sehingga aku ingin kiranya aku baru masuk Islam pada hari itu.
163.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Dapat dipastikan atas manusia bagiannya dari zina yang pasti mengenainya tanpa dapat dielakkan lagi. Dua mata zinanya adalah pandangan mata; Dua telinga zinanya adalah mendengarkan; Lidah zinanya adalah perkataan; Tangan zinanya adalah menampar; Kaki zinanya adalah melangkah; Hati zinanya adalah menyukai dan mengharapkan. Semua perzinaan itu, kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakannya."
(Bukhari - Muslim)
164.

Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Saya memberikan kuda kepada seseorang dalam jihad fi sabilillah maka kuda itu disia-siakan oleh orang yang saya beri itu. Lalu saya bermaksud membelinya kembali dengan sangkaan bahwa ia akan menjualnya dengan harga murah. Maka saya bertanya kepada Nabi saw. Dijawab, "Jangan engkau membeli dan jangan engkau menarik kembali sedekahmu, meskipun ia memberikan kepadamu dengan harga satu dirham. Karena orang yang menarik kembali sedekahnya bagaikan orang yang menelan kembali muntahnya."
(Bukhari - Muslim)
165.

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Jauhilah olehmu buruk sangka karena buruk sangka sedusta-dusta berita."
(Bukhari - Muslim)
166.

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Janganlah kamu menawar barang hanya untuk menjerumuskan orang lain."
(Bukhari - Muslim)
167.

Abu Ayyub r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tidak dihalalkan bagi seorang Muslim memboikot (memusuhi) saudaranya sesama Muslim lebih dari tiga hari. Keduanya berpapasan lalu yang satu berpaling dan yang lain berpaling.Dan sebaik-baik keduanya ialah yang lebih dahulu memberi salam."
(Bukhari - Muslim)
168.

Abu Sa'id (Tsabit) bin adh-Dhahhak al-Anshari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu agama selain Islam, padahal ia sengaja berdusta maka ia tercatat sebagaimana yang dikatakannya itu. Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu (alat) maka ia akan disiksa dengan alat itu pula pada hari kiamat. Dan tidak wajib atas seseorang melaksanakan nadzar terhadap apa yang tidak dimilikinya. Dan melaknat seorang Mu'min sama artinya dengan membunuhnya."
(Bukhari - Muslim) Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata, "Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir," padahal ia sengaja berdusta maka Allah akan mencatatnya seperti apa yang dikatakannya itu.
169.

Anas r.a. berkata: Suatu hari Rasulullah saw berkhutbah. Belum pernah aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah seperti itu. Maka diantaranya Rasulullah saw bersabda, "Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis." Seketika itu aku melihat sahabat-sahabat Nabi saw menutup mukanya masing-masing sambil menangis terisak-isak.
(Bukhari - Muslim)
Dalam riwayat lain: Ketika Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi nasehat. Dalam khutbah itu Rasulullah saw bersabda, "Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku merasa belum pernah melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan kejahatan. Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada masa sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka sambil terisak-isak.
170.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Akan berpeluh manusia di hari kiamat hingga mengalir peluh mereka sampai tujuh puluh hasta dan tenggelam mereka dalam peluhnya sendiri hingga ke mulut dan telinga mereka."
(Bukhari - Muslim)
171.

Dari Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tiadalah seseorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh Tuhan tanpa ada antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka ia melihat ke sebelah kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang baik-baik dan ia melihat ke sebelah kiri juga tidak melihat sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia melihat ke depannya maka tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka jagalah dirimu dari api neraka walau dengan bersedekah separuh biji kurma."
(Bukhari - Muslim)
172.

'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Manusia akan dihimpun pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan masih kulup (belum berkhitan)." 'Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, apakah lelaki dan perempuan akan berkumpul dan masing-masing akan melihat kepada yang lainnya?" Nabi saw menjawab, "'Aisyah, suasana pada hari itu jauh lebih berat dari sekadar sebagiannya mereka memperhatikan sebagian yang lain."
(Bukhari - Muslim)
173.

Mu'adz bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku membonceng dibelakang Rasulullah saw di atas himar, tiba-tiba beliau bertanya, "Hai Mu'adz, tahukah engkau, apakah hak Allah yang diwajibkan atas hamba? Dan apakah hak hamba yang akan diberikan oleh Allah?" Jawab Mu'adz, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Maka Nabi saw bersabda, "Hak Allah yang diwajibkan atas hamba adalah menyembah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan hak hamba yang akan diberikan Allah adalah tidak akan menyiksa orang yang tidak
menyekutukan-Nya." Saya bertanya, "Bolehkah aku kabarkan yang demikian itu kepada orang banyak?" Jawab Nabi saw, "Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha."
174.

Ibnu Mas'ud r.a. berkata: Kami bersama Rasulullah saw dalam qubah, kurang lebih empat puluh orang maka Nabi saw bersabda, "Sukakah kamu jika kamu menjadi seperempat dari ahli surga?" Jawab kami, "Ya." Bersabda Nabi saw, "Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aku mengharap semoga kamu menjadi separuh dari penduduk surga. Yang demikian itu karena surga itu tidak dimasuki kecuali oleh orang Muslim, sedangkan kamu di tengah-tengah ahli syirik bagaikan rambut putih di badan lembu hitam atau rambut hitam di kulit lembu merah."
(Bukhari - Muslim)
175.

Dari 'Amr bin 'Auf r.a. berkata: Rasulullah mengutus Abu 'Ubaidah bin al-Jarrah r.a. ke Bahrain untuk menagih pajak penduduk. Kemudian ia kembali dari Bahrain dengan membawa harta yang sangat banyak dan kedatangan kembali Abu 'Ubaidah itu terdengar oleh sahabat Anshar maka mereka pun shalat Shubuh bersama Rasulullah saw. Kemudian setelah selesai shalat mereka menghadap Rasulullah saw maka beliau tersenyum melihat mereka kemudian bersabda, "Mungkin kamu telah mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah yang membawa harta banyak?" Jawab mereka, "Benar, ya Rasulullah." Lalu Nabi saw bersabda, "Sambutlah kabar baik dan tetaplah berpengharapan baik untuk mencapai semua cita-citamu. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi aku khawatir kalau terhampar luas dunia ini bagimu, sebagaimana telah terhampar untuk orang-orang yang sebelum kamu, kemudian kamu berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba, sehingga membinasakan kamu sebagaimana telah membinasakan mereka."
(Bukhari - Muslim)
176.

Dari 'Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat bertanya, "Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?" Dijawab oleh seseorang, "Dia itu munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah." Maka Nabi saw bersabda, "Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? Dan Allah telah mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah."
(Bukhari - Muslim)
177.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Berlindunglah kamu kepada Allah dari beratnya bala', menimpanya kesukaran, keburukan takdir dan cemoohan musuh."
(Bukhari - Muslim)
178.

Dari Sahl bin Sa'ad r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Ali r.a., "Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang karena ajaranmu maka yang demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternak yang merah-merah."
(Bukhari - Muslim)
179.

Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu pengetahuan dari seorang hamba begitu saja, tetapi akan mencabutnya dengan matinya orang-orang alim, hingga apabila telah habis orang-orang alim maka orang banyak akan mengangkat orang-orang yang bodoh untuk menjadi pemimpin mereka. Lalu jika mereka ditanya, mereka akan memberikan fatwa tidak berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka mereka itu sesat dan menyesatkan."
(Bukhari - Muslim)
180.

Dari 'Aisyah r.a. berkata kepada 'Urwah, "Demi Allah, hai kemenakanku, kami keluarga Nabi saw adakalanya melihat bulan berganti tiga kali dalam dua bulan, sedangkan di rumah-rumah Rasulullah saw tidak dinyalakan api." 'Urwah bertanya, "Apa makananmu?" 'Aisyah menjawab, "Kurma dan air. Hanya saja adakalanya tetangga Rasulullah saw mengirim hadiah susu ternak mereka."
(Bukhari - Muslim)
181.

Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Suatu hari 'Aisyah r.a. mengeluarkan kain dan sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil berkata, "Rasulullah saw ketika meninggal dunia sedang memakai sarung dan kain ini."
(Bukhari - Muslim)
182.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Bukanlah orang miskin itu yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak sehingga tertolak dari satu dua suap makanan atau satu dua biji kurma, tetapi orang miskin yang sesungguhnya dan yang dikehendaki oleh Islam untuk dibantu ialah orang yang tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi dan yang tidak diingat orang untuk disedekahi serta tidak suka pergi meminta-minta kepada orang lain."
(Bukhari - Muslim)
183.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sungguh, sekiranya salah seorang dari kamu itu pergi mencari kayu dan dipikul di atas pundaknya, lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau ditolak."
(Bukhari - Muslim)
184.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Setiap hamba Allah melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat yang turun berdoa. Yang satu berdoa, "Ya Allah, berilah ganti (balasan yang berlipat) kepada orang yang suka memberi (dermawan)." Malaikat yang kedua berdoa, "Ya Allah, berilah kepada orang yang kikir itu kehancuran dan kemusnahan pada hartanya."
(Bukhari - Muslim)
185.

Dari Ibnu Mas'ud r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Tidak boleh seorang menginginkan hak orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang diberi kekayaan harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk memperjuangkan kebenaran dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah
lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia."
(Bukhari - Muslim)
186.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tidak boleh seseorang iri terhadap orang lain kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang diberi pengertian Al Qur'an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman amalnya siang-malam dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannya siang-malam untuk segala amal kebaikan."
(Bukhari - Muslim)
187.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Sesungguhnya para fakir miskin dari sahabat Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua pahala, tingkat-tingkat yang tinggi dan kesenangan yang abadi." Nabi saw bertanya, "Mengapakah demikian?" Mereka menjawab, "Mereka shalat sebagaimana kami, puasa sebagaimana kami, mereka bersedekah sedangkan kami tidak bersedekah dan mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak dapat memerdekakan budak." Rasulullah saw bersabda, "Sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorangpun yang lebih utama dari kamu, kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?" Mereka menjawab, "Baiklah, ya Rasulullah." Nabi saw bersabda, "Membaca tasbih (SUBHAANALLAAH), takbir (ALLAAHU AKBAR) dan tahmid (ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33 kali." Kemudian sesudah itu para fakir miskin itu kembali mengeluh kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya mendengar perbuatan kami maka mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami." Maka Nabi saw bersabda, "Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya."
(Bukhari - Muslim)
188.

Dari Ash-Sha'ab bin Jatstsamah r.a. berkata: Saya memberi hadiah himar liar kepada Rasulullah saw, tiba-tiba ditolak dan ketika Nabi saw melihat wajahku berubah (karena merasa kecewa), beliau bersabda, "Kami tidak menolak pemberianmu itu melainkan karena kami sedang melakukan ihram (Orang yang sedang berihram dilarang memburu dan menangkap binatang liar)."
(Bukhari - Muslim)
189.

Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw datang dari bepergian sedang beranda rumah kututup dengan tabir yang bergambar patung maka ketika Rasulullah saw melihatnya, beliau merobek-robeknya seraya berkata, "Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang menyerupakan ciptaan Allah."
(Bukhari - Muslim)
190.

Dari 'Aisyah r.a. berkata, "Belum pernah aku melihat Rasulullah saw tertawa sehingga terlihat langit-langit mulutnya tetapi beliau selalu tersenyum."
(Bukhari - Muslim)
191.

Dari Abu Umar r.a. berkata, "Rasulullah saw biasa jika keluar dari jalan asy-Syajarah dan jika kembali dari jalan al-Mu'arris. Dan jika masuk Makkah dari jalan ats-Tsaniyatul 'Ulya dan jika keluar dari ats-Tsaniyatus-sufla."
(Bukhari - Muslim)
192.

Dari Abu Mas'ud (Uqbah) bin 'Amr al-Badri r.a. berkata: Seseorang datang kepada Nabi saw dan berkata, "Saya terpaksa mundur dari shalat jama'ah Shubuh karena Fulan (Imam) memanjangkan bacaannya." Berkata Uqbah, "Maka saya tidak pernah melihat Nabi saw marah dalam suatu nasihat sebagaimana waktu itu." Nabi saw bersabda, "Hai sekalian manusia, seseungguhnya diantaramu ada orang-orang yang membenci orang lain. Maka barangsiapa diantaramu mengimami orang banyak, hendaklah ia meringkas (bacaan suratnya) karena di belakangnya ada orang yang sudah lanjut usia, orang yang lemah dan orang yang mempunyai kepentingan."
(Bukhari - Muslim)
193.

Dari Abu Ya'la (Ma'qil) bin Yasar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tiadalah seseorang yang diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyatnya kemudian ketika mati, ia masih menipu rakyatnya melainkan pasti Allah mengharamkan surga baginya."
(Bukhari - Muslim)
194.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Seorang Muslim wajib mendengar dan taat kepada pemerintahnya pada apa yang disetujui dan yang tidak disetujui, kecuali jika diperintah bermaksiat. Maka apabila disuruh bermaksiat, ia tidak wajib mendengar dan tidak wajib taat."
(Bukhari - Muslim)
195.

Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Aku bersama dua orang sepupuku masuk kepada Rasulullah saw, maka salah seorang dari sepupuku berkata, "Ya Rasulullah, berilah kepada kami jabatan pada salah satu bagian yang diberikan Allah kepadamu." Sepupuku yang kedua juga berkata demikian, maka Rasulullah saw bersabda, "Demi Allah, kami tidak mengangkat seseorang pada suatu jabatan kepada orang yang menginginkan atau orang yang berambisi pada jabatan itu."
(Bukhari - Muslim)
196.

Dari Abu Sa'id (Abdurrahman) bin Samurah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepadaku, "Ya Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut kedudukan dalam pemerintahan karena jika engkau diserahi jabatan tanpa meminta, maka engkau akan dibantu oleh Allah untuk melaksanakannya. Tetapi jika jabatan itu engkau peroleh karena permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu sendiri. Dan jika engkau telah bersumpah atas sesuatu perkara kemudian engkau dapatkan perkara lainnya yang lebih baik, maka tebuslah sumpah itu dan kerjakanlah apa yang lebih baik itu."
(Bukhari - Muslim)
197.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw melewati seseorang yang sedang menasihati saudaranya karena pemalu, maka Nabi saw bersabda, "Biarkanlah ia karena sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari Iman."
(Bukhari - Muslim)
198.

Dari Abu Wa'il (Syaqiq) bin Salamah berkata: Biasanya Ibnu Mas'ud r.a. memberi ceramah kepada kami setiap hari kamis, maka seseorang berkata kepadanya, "Hai Abu Abdurrahman, aku ingin agar engkau suka memberi ceramah setiap hari." Ibnu Mas'ud menjawab, "Tiada halangan bagiku untuk memberi ceramah setiap hari, hanya saja aku khawatir akan menjemukan kamu. Dan aku sengaja memberi ceramah dalam waktu yang jarang, sebagaimana Rasulullah saw pernah memberi ceramah kepada kami, khawatir akan membuatmu jemu dari nasehat."
(Bukhari - Muslim)
199.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Apabila bersandal salah seorang kamu, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kanan dan jika melepas, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kiri. Hendaklah yang kanan lebih dahulu disandali dan yang terakhir dilepaskan."
(Bukhari - Muslim)
200.

Dari 'Amr bin Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw mengajarkan kepadaku, "Bacalah BISMILLAH dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari yang dekat-dekat kepadamu."
(Bukhari - Muslim)
201.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, "Selamanya Rasulullah saw tidak pernah mencela makanan, maka jika beliau suka, dimakannya dan jika beliau tidak suka, ditinggalkannya makanan itu."
(Bukhari - Muslim)
202.

Dari Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw melarang kami dari pakaian sutera yang halus atau tebal dan minum dari bejana emas atau perak lalu beliau bersabda, "Itu semua untuk orang-orang kafir di dunia dan untuk kamu di akhirat."
(Bukhari - Muslim)
203.

Dari Ummu Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Orang yang minum dari bejana perak seolah-olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam."
(Bukhari - Muslim)
***
Dalam riwayat Muslim: Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana perak atau emas atau yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah- olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam.
204.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Segerakanlah pemakaman jenazah, maka jika ia jenazah orang shaleh, berarti kamu menyegerakan ia kepada kebaikan dan jika sebaliknya, berarti kamu telah melepaskan kejahatan dengan segera dari bahumu (pundakmu)."
(Bukhari - Muslim)
205.

Dari 'Aisyah r.a. berkata: Ketika istri-istri Rasulullah saw sedang berkerumun di sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang Siti Fatimah yang jalannya cepat seperti jalannya Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw melihat kepadanya, maka dia disambut dengan ucapan, "Selamat datang anakku," kemudian ia didudukkan di sebelah kanan atau kirinya, lalu dibisikkan kepadanya. Tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu dan ketika Rasulullah saw melihat tangisnya, beliau berbisik kembali kepadanya, lalu tertawalah Fatimah. Maka aku berkata, "Rasulullah saw mengistimewakan dengan rahasia-rahasia atas Fatimah lebih dari istri-istrinya." Maka menagislah aku dan ketika Rasulullah saw telah pergi dari tempat itu, aku bertanya kepada Fatimah, "Apa yang dikatakan Rasulullah saw tadi kepadamu?" Fatimah menjawab, "Aku tidak akan membuka rahasia Rasulullah saw." Kemudian setelah Rasulullah saw meninggal, aku berkata, "Sungguh aku ingin mendapat keterangan tentang apa yang dibisikkan oleh Rasulullah saw kepadamu itu." Fatimah menjawab, "Kini baiklah. Pada bisikan pertama Nabi saw memberitahukan bahwa Jibril biasa mengulangi padanya bacaan al-Qur'an setiap tahun satu kali dan kini dia mengulanginya sampai dua kali, 'Aku merasa bahwa ajalku sudah dekat, maka bertakwalah kamu kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahului kamu,' karena itu aku menangis. Kemudian ketika beliau melihat aku sangat sedih, beliau membisikkan kepadaku untuk kedua kalinya, 'Hai Fatimah, tidak puaskah engkau sebagai wanita yang utama bagi sekalian Mu'min atau wanita yang utama dari sekalian umat ini? Maka tertawalah aku karenanya."
(Bukhari - Muslim)
206.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Barangsiapa menurunkan kainnya dibawah mata kaki karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya dengan pandangan rahmat pada hari kiamat." Maka Abubakar r.a. bertanya, "Ya Rasulullah, kainku selalu turun kebawah mata kaki, kecuali jika kujaga benar-benar." Nabi saw bersabda, "Engkau tidak berbuat itu karena sombong."
(Bukhari - Muslim)
207.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Allah tidak akan melihat dengan pandangan rahmat pada hari kiamat kepada siapa yang memakai (menurunkan) kainnya karena sombong."
(Bukhari - Muslim)
208.

Dari Anas r.a berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa memakai kain sutera di dunia, maka tidak akan memakainya di akhirat."
(Bukhari - Muslim)
209.

Dari Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Janganlah engkau memakai kain sutera, maka barangsiapa memakainya di dunia, tidak akan memakainya di akhirat."
(Bukhari - Muslim)
210.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka ia akan mendapat pahala satu qirath dan barangsiapa menghadirinya hingga dimakamkan, maka ia akan mendapat pahala dua qirath." Ketika ditanya, "Aapakah dua qirath itu?" Nabi saw menjawab, "Sebesar dua bukit yang besar-besar."
(Bukhari - Muslim)
211.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, Bagaimanakah pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka pintu salah seorang dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari lima kali, apakah masih ada tertinggal kotorannya?" Para sahabat menjawab, "Tidak." Nabi saw bersabda, "Maka demikianlah shalat lima waktu, Allah akan menghapuskan dosa-dosa dengannya."
(Bukhari - Muslim)
212.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, "Kekasihku Rasulullah saw pernah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur."
(Bukhari - Muslim)
213.

Dari Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan yang turun ke tanah, maka ada sebagian tanah yang subur, yang dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiraman kebun tanaman. Dan ada sebagian tanah yang keras kering tidak dapat menahan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah perumpamaan orang yang pandai dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan Allah kepadaku, lalu mengajarkannya dan perumpamaan orang yang tidak dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku."
(Bukhari - Muslim)
214.

Abu Sa'id al-Khudri r.a. mendengar Rasulullah saw bersabda, "Jika salah seorang kamu melihat mimpi yang disukai, maka itu dari Allah dan hendaklah diceritakannya kepada orang lain."Dalam riwayat lain: "Jangan diberitakan kecuali kepada orang yang engkau sukai. Dan jika mimpi yang menakutkan, maka itu dari setan dan hendaklah ia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan tidak menceritakannya kepada orang lain, maka tidak akan berbahaya baginya.
(Bukhari - Muslim)
215.

Dari Abu Qatadah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Impian yang baik dari Allah dan impian yang buruk dari syetan. Maka barangsiapa bermimpi melihat sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kiri tiga kali dan membaca A'UDZU BILLAAHI MINASY SYATHAANIR RAJIIM tiga kali, maka tidak akan membahayakannya."
(Bukhari - Muslim)
216.

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Janganlah salah seorang kamu membangunkan temannya dari tempat duduknya, kemudian ia duduk padanya. Tetapi hendaklah kamu memperluas (merenggangkan) untuk memberi tempat." Adalah Ibnu Umar dalam mempraktekkan hadits ini, jika seseorang bangun dari majelisnya, ia tidak suka duduk pada tempat orang itu.
(Bukhari - Muslim)
217.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Orang yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk dan rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak."
(Bukhari - Muslim)
218.

Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Jangan menyendiri seorang lelaki dengan perempuan melainkan harus ada mahram yang menyertainya. Dan jangan berpergian seorang perempuan melainkan bersama mahramnya." Maka ada seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, istriku pergi berhaji sedangkan aku telah tercatat untuk pergi berperang." Maka Nabi saw bersabda, "Pergilah engkau berhaji bersama istrimu."
(Bukhari - Muslim)
219.

Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Perumpamaan orang Mukmin yang membaca al-Qur'an adalah bagaikan buah jeruk; baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak dapat membaca al-Qur'an adalah bagaikan kurma; rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur'an adalah bagaikan bunga yang berbau harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur'an adalah bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan rasanya pahit."
220.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya umatku pada hari kiamat nanti akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang muka, tangan dan kakinya dari bekas-bekas wudhu". Maka barangsiapa ingin memperpanjang kecermelangannya itu, hendaklah ia melakukannya.
(Bukhari - Muslim)
221.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andaikan manusia benar-benar mengetahui keutamaan shaf pertama dan menyambut adzan kemudian untuk mendapatkan shaf pertama mereka harus berundi, niscaya mereka akan berundi untuk mendapatkannya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan mendatangi shalat berjamaah pada waktu yang awal, niscaya mereka akan berlomba-lomba untuk mendahuluinya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan shalat shubuh dan 'isya berjamaah, pasti mereka akan mendatanginya,
meskipun dengan merangkak-rangkak."
222.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Apabila telah diserukan adzan untuk shalat maka berlari mundurlah setan sambil terkentut-kentut, hingga tidak terdengar olehnya suara adzan itu. Apabila adzan telah selesai, ia pun datang kembali. Kemudian ia mengganggu hati orang yang shalat, seraya berkata, 'Ingatlah ini dan ingatlah itu.' Padahal yang demikian itu tidak pernah diingatnya sebelum shalat. Sehingga orang yang shalat itu tidak tahu lagi, sudah berapa rakaatkah shalat yang dikerjakannya itu."
(Bukhari - Muslim)
223.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatgandakan (pahalanya) atas shalatnya yang dilakukan di rumah atau di pasarnya dengan kelipatan dua puluh lima kali. Yang demikian itu karena apabila ia menyempurnakan wudhu'nya dengan maksud untuk shalat (berjamaah), maka tiadalah ia melangkahkan kakinya selangkah melainkan terangkat untuknya satu derajat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahannya. Lalu apabila ia melakukan shalat, maka senantiasalah Malaikat mendoakan atasnya, selama ia masih tetap berada di tempat shalatnya. (Doa Malaikat itu adalah), 'Ya Allah, belas kasihanilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.' Dan senantiasalah salah seorang kamu dianggap berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat (berjamaah)."
(Bukhari - Muslim)
224.

Zaid bin Tsabit r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Hai sekalian manusia, shalatlah di rumah, maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang itu adalah di rumahnya, kecuali shalat fardhu."
(Bukhari - Muslim)
225.

Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Jadikan penghabisan (akhir) shalatmu pada waktu malam dengan shalat witir."
(Bukhari - Muslim)
226.

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa bangun malam pada bulan Ramadhan dan mengerjakan shalat malam karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka diampuni semua dosanya yang telah lalu."
(Bukhari - Muslim)
227.

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andai aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka bersiwak (gosok gigi) pada tiap-tiap shalat."
(Bukhari - Muslim)
228.

Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Lima macam dari fitrah (kelakuan yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis."
(Bukhari - Muslim)
229.

Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot."
(Bukhari - Muslim)
230.

Dari Jabir bin Samurah r.a. berkata: "Penduduk Kufah mengadukan Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab r.a. sehingga Umar pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir r.a. Begitu berat pengaduan mereka, hingga mereka mengadukan bahwa engkau tidak bisa shalat dengan sempurna." Jawab Sa'ad, "Adapun aku, demi Allah, memimpin mereka dalam shalat sebagaimana shalat Rasulullah saw tidak mengurangi sedikit pun daripadanya. Yaitu memanjangkan dua rakaat pertama dan memendekkan dua rakaat terakhir." Berkata Umar, "Aku kira engkau memang demikian adanya, ya Abu Ishaq." Kemudian Umar mengirim Sa'ad ke Kufah bersama beberapa orang untuk menanyakan langsung kepada rakyat di sana tentang dirinya. Setiap masjid didatangi dan kepada jamaah yang ada di situ langsung ditanyakan tentang Sa'ad. Maka mereka pun menjawab dengan jujur, terus terang dan mereka semua memuji kebaikan Sa'ad kecuali ketika mereka masuk di masjid bani 'Abs, maka ketika ditanyakan tentang Sa'ad ada seorang lelaki bernama Usamah bin Qatadah yang bergelar Abu Sa'adah menjawab, "Jika engkau bertanya tentang Sa'ad maka ia adalah orang yang tidak suka keluar
memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil." Mendengar jawaban seperti itu, Sa'ad menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, "Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu 'Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa'adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia kepada berbagai fitnah.'" Ternyata doa Sa'ad dikabulkan oleh Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang bertanya tentangnya maka dijawab, "Orang yang telah terkena bala' oleh doa Sa'ad bin Abi Waqqash r.a."
(Bukhari - Muslim)
231.

Abdul Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin Samurah berkata, "Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya, sehingga alisnya hampir menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk- duduk di tepi jalan mengganggu gadis-gadis yang lewat."
232.

Dari Abu Waqid (al-Harits) bin 'Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, "Sukakah aku beritahukan kepadamu
tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya)."
(Bukhari - Muslim)
233.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Ada seseorang yang biasa menghutangkan kepada orang-orang, maka jika ia menyuruh menagih kepada pesuruhnya, ia selalu berpesan, 'Jika kamu mendapati orang itu masih belum dapat membayar, maka maafkanlah dia, semoga Allah memaafkan kami kelak.' Maka ketika ia berhadapan dengan Allah, Allah memaafkannya."
(Bukhari - Muslim)
234.

Dari Abu Waqid (al-Harits) bin 'Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, "Sukakah aku beritahukan kepadamu tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya)."
(Bukhari - Muslim)