Total Tayangan Halaman

Minggu, 06 Juni 2010

Goes alone -01

Sesuai dengan rencana semula bahwa hari ini minggu 6 Juni 2010 aku coba goes alone dengan tidak melakukannya pergoesan dihari Sabtu yang biasanya aku lakukan bersama ikhwan satu komplek, meskipun dijemput untuk pergoesan sama-sama, dengan alasan yang memang aku aku lakukan bahwa pada hari sabtu ini akan mencari-cari atau melihat-lihat cassete atau gigi sepedah di toko sepedah.
Dengan persiapan dari semalam dengan membeli agar-agar yang langsung dimasak dan dimasukan kulkas kiranya cukup untuk bahan konsumsi pada perjalanan pergoesan di hari minggu besok karena agar-agar sangat baik dan mengandung energi untuk melawan tantangan perjalan esok hari.
Ada salah satu track diantara 2 track yang aku rencanakan minggu pagi ini, pertama rute Bodogol daerah Cigombong dan ke dua adalah rute Pasir angin melalui Sukaraja terus menuju Cijayanti, dan mengingat minggat dari rumah sudah agak siang maka akhirnya rute terakhir inilah yang aku pilih.
Dengan menikmati suasana minggu pagi aku coba memotong kota Bogor yang biasanya kendaraan angkot menjadi troble maker tapi pagi ini belum begitu mengganggu lancarnya perjalan menuju lapangan sempur untuk melihat-lihat kaos yang minggu kemaren aku membeli satu dan kebetulan pagi ini aku pakai.Tapi rupanya aku tidak menjumpai penjual kaos tersebut dan dengan bergegas sepedaku arahkan menuju Perumahan Bogor baru.
Ketika sampai pada tanjakan setelah Desa Sukaraja menuju Desa Cikeas akibat telat over gigi sehingga mengakibatkan tidak kuat menaiki tanjakan tersebut dan terpaksa harus turun dari sepedah hal ini sangat memalukan, untung lone rider atau goes alone sehingga tidak turun gengsi diantara teman-teman sepergoesan.
Ketika sampai pada simpangan Cijayanti raya dan Jalan Bukit Sentul nampak dihadapanku beberap goeser dan melihat dari kostum sepedah yang mereka kenakan nampak terlihat profesional dengan atribut yang cukup ngejreng. Rupanya jalan raya Cijanti ini cukup panjang dan terlihat pemandangan yang cukup indah dan hampir seluruh dataran sentul terlihat dengan indah.
Beberapa goeser tersebut coba aku salip pada tanjakan pendek dan ketika sampai pada tanjakan yang cukup panjang fisikku mulai kedodoran dan nafas mulai tersengal, aku terpaksa berhenti pada datanjakan yang agak teduh dari sengatan matahari, dan rupanya salah seorang yang aku salip tadipun berhenti pada tempat aku beristirahat tadi. Setelah berbasa-basi rupanya mereka rombongan dari Jakarta Kota dan mereka star dari Perumahan Bukit Sentul setelah memarkir kendaraan mereka ditempat itu.
Kurang lebih lima menit istirahat ditempat itu aku coba meneruskan perjalan kembali meski pada tanjakan yang cukup panjang aku terpaksa ttb atau tuntun bike dan sampailah pada pintu gerbang Gunung Geulis golf dan dari sini aku terus menuju arah kiri jalan yang terlihat menarik untuk ditelusuri, dan rupanya jalan yang aku telusuri tersebut menuju arah balik ke Babakan Madang terus kembali ke Perumahan Bukit Sentul informasi ini aku dapatkan setelah menanyakan pada penduduk yang aku lewati.
Terdapat sedikit kekecewaan dan kegembiraan dari kesalahan ini, kecewa karena jalan yang harus aku lalui seharusnya menuju lapangan golf tersebut dan gembira karena jalan kembali itu manurun sehingga tidak menguras tenaga.
Tapi rupanya setelah simpangan golf gunung geulis tersebut tidak terus turun tapi jalannya nanjak dan memanjang dan disini aku bertegur sapa dengan 2 orang satpam lapangan golf tersebut dan menanyakan aku berasal dari mana dan hendak kemana. Setelah kujelaskan bahwa aku dari ciomas dan mencoba menjajal trek ini dan menayakan kondisi jalan yang akan aku lewati menuju Gadog.
Pada putaran jalan yang berada pada ketinggian komplek tersebut aku coba beristirahat kembali dengan membuka bekal agar-agar yang aku bawa dari rumah. Agak sedikit terkejut ketika aku beistirahat pada rerumputan rupanya pada pohon seberang jalan dihadapanku terdapat seekor ular yang cukup besar dan rupanya ular tersebut hendak melompat ke dahan lainnya tapi rupanya karena badannya cukup besar sehingga dahan tersebut tidak dapat menahan bobot tubuhnya sehingga jatuh pada jalan dihadapanku dan terus masuk kembali kesemak-semak, aku membayangkan jika jatuh menimpa pengendara sepeda motor yang lalulalang dampaknya akan seperti apa dan ini alhamdulillah tidak terjadi.
Perjalanan aku lanjutkan dan rupanya jalan ke arah gadog ini terus menurun dan dikirikanan jalan terlihat pepohonan yang meneduhkan dan kiri-kanan jalan terdapat beberapa orang yang menjajakan minuman dingin dan makanan ringan.
Tanjakan terus aku temukan menuju arah Gadog ini meskipun tidak seekstrum dan sepanjang tanjakan tadi.
Akhirnya tibalan jalan yang cukup datar dan berkelok-kelon dan dari arus berlawanan nampak rombongan sepedah motor besar yang nampaknya dari luar kota ada yang dari jakarta dan ada juga dari Bandung jika melihat kode nomor polisi.
Jalan sudah mulai menurun dan jalan ini aku mulai hapal karena pernah beberapa kali aku lalui tapi melalui arus yang berlawanan.
Tibalah aku di sipangan Gadog dan setelah berisitirahat sebentar untuk membeli minuman dingin dan perjalan pulang aku lanjutkan melalui jalan raya Tajur dan Batututulis dan sampai diciomas sudah pukul 12.30.