Total Tayangan Halaman

Minggu, 15 Agustus 2010

Puasa dan Iman

Bismilahirahmanirahhim…
ASSALAMUALAIKUM WR..WB..
ALHAMDULILLAHIRABBILALAMIN,// …WABIHINASTAIN// ..ALAUMURIDUNYAWADDIN, // WASALATUWASSALAMUALLA ASRAFIL ANBIYA WALMURSALIM// WAALAA ALIHI WASAHBIHI AZMAIN.
AMMA BADU….

Bapak, Ibu dan adik Jamaah Al Musaafir, yang saya mulyakan………..
Kiranya saat-saat seperti ini,// tiada kata yang lebih tepat, // dan tiada kalimat yang lebih akurat, selain ucapan syukur kita panjatkan kepada Allah swt, atas karunia dan ribuan nikmat // yang ditebarkan di bulan Ramadhan ini kepada kita// sehingga salah satu nikmatnya kita bisa berberkumpul ditempat ini, // selepas melaksanakan shalat isya dan tarawih berjamaah.

Salawat serta salam diharapkan senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Keluarganya, Para Sahabatnya, Tabi’in dan Tabi’i serta kita yang saat ini masih konsisten mengkuti risalahnya.

Bapak, Ibu dan adik-adik Jamaah Al Musaafir, saya yakin//, bahwa Bapak dan Ibu acapkali mendengarkan salah satu firman Allah dalam Al Qur’an yang berbunyi : ya ayuhalazina amanu qutiba alaykumusyiyamu// kamma kutiba allaladzina min qoblikum // la’allaqum tattaquna.(Al Baqarah – ayat 183).

Sedemikian populernya surat ini, // sehingga disetiap bulan Ramadhan surat ini selalu disampaikan oleh penceramah kultum ba’da tarawih maupun penceramah kultum ba’da shalat zuhur //yang biasanya dilakukan diperkantoran.

Sehingga ada salah satu buku dengan judul//”Quantum Tarbiyah” pengarangnya menuliskan dengan nada sedikit guyonan” Qutiba alaykumusyiyamu lagi ,qutiba alaykumusyiyamu lagi”.//apa tidak ada ayat lain sebagai bahan ceramah?.
Mungkin sindiran pengarang buku itu mengena buat saya// yang termasuk kurang rajin dalam menggali surat-surat dan ayat dalam Al-Quran.
Tapi baiklah..kita tinggalkan saja guyonan atau sindiran tersebut,// kita coba lebih baik berbaik sangka saja kepada penulis buku itu//, mungkin maksudnya supaya kita rajin mentadabburi Al Qur’an// baik materi yang terkait ramadhan ataupun ayat-ayat lainnya.

Nah .! kembali lagi ke surat yang popular Al Baqarah ayat 183 ini, //coba kita kupas arti dan maknanya:
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”

Ada 3 pointers yang bisa kita kupas substansi dari ayat ini:
Pertama: ajakan untuk orang-orang yang beriman;
Kedua : agar berpuasa;
Ketiga : agar bertaqwa.
Seruan Allah SWT memanggil pada permulaan ayat ini “ya ayuhalazina amanu qutiba alaykumusyiyamu” Hai..orang-orang yang beriman…,//ini bukan sembarang panggilan,// sebab yang memanggil adalah Allah sang pencipta alam semesta ini// yang semua makluk dan isi alam ini bergantung kepadaNYA.

Maka siapa yang mengaku diri orang yang beriman hendaknya segera bergerak memenuhi panggilanNYA// Allah SWT dalam panggilan tersebut tidak menyebutkan kriteria yang bersifat duniawi, dengan kata lain Allah SWT tidak berfirman: “Ya Ayyuhal Aghniyaa” (Hai, orang orang yang kaya), Hai, orang-orang yang berkedudukan tinggi atau Hai, orang-orang yang ganteng atau cantik atau lain sebagainya, //melainkan yang Allah panggil adalah mereka yang beriman saja.

Nah, lalu mungkin terbetik dalam hati ini// Apakah kita termasuk kriteria orang yang beriman ?
Sekarang bagaimana kita dapat mengetahui, bahwa kita itu termasuk ciri-ciri atau kriteria orang yang beriman ?. Untuk mengetahui itu ada alatnya… yaitu Al Quran.

Terdapat lebih dari 840 kali Iman disebutkan dalam Al-Qur'an, tapi kita coba telaah beberapa ayat saja, diantaranya, pada:
1. Surat Assajadah ayat 15 yang artinya: Sesungguhnya orang yang beriman dengan ayat-ayat kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat kami , mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.
2. Sedangkan pada surat Assajadah ayat ke 16-nya berbunyi: Lumbung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka.
3. Surat Al Hujarat ayat 15 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.
4. Pada surat Al Anfal ayat 2 Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah mereka yang disebut nama Allah gemetarlah hati mereka// dan apabila dibacakan ayat-ayatNya, bertambah iman mereka dan kepada Tuhannyalah mereka bertaqwa.

Disini nampak ukuran berjaya tidaknya seseorang dimata Allah bukan terletak pada kekayaan atau kemiskinannya,// melainkan terletak pada keimanannya, // oleh karena itu, yang Allah SWT panggil pada ayat diatas adalah mereka yang beriman, // sebab kaya dan miskin dimata Allah adalah ujian//, Apalah artinya jika seorang kaya tidak beriman dan tidak mentaati perintah Allah SWT. //semua itu hanya kesia-siaan, sebaliknya sunggu sangat mulia seseorang sekalipun dalam kedudukan sangat miskin //tapi ia beriman dan mentaati-Nya, dan ia akan termasuk dalam golongan mereka yang Allah panggil dalam ayat diatas.

Bahwa untuk melaksanakan ibadah puasa syaratnya harus beriman terlebih dahulu//. Tanpa iman ibadah seseorang tidak diterima oleh Allah SWT. // Allah hanya mengakui ibadah hambanya yang beriman saja, // oleh sebab itu dalam banyak hadist Rasulullah SAW, selalu menyebutkan kata: Iimanan Wahtisaban,untuk menunjukan bahwa ibadah yang Allah SWT terima adalah berdasarkan iman dan harapan atas ridhaNya.
Meskipun banyak, definisi iman lainnya, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,// tapi paling tidak firman Allah yang saya sebutkan tadi, bisa mewakili definisi iman itu seperti apa.

Dan kembali lagi kepada panggilan ya ayuhalazina amanu qutiba alaykumusyiyamu” sudah termasukkah kita sesuai dengan kriteria orang yang beriman ? (jangan-jangan panggilan saum itu bukan untuk kita), karena kita belum masuk pada kriteria sesuai dengan yang diinginkan pada firman Allah tersebut.
Bisawab.
Kalau boleh saya simpulkan isi kultum ini, //bahwa walaupun kita seumpamanya belum masuk pada kriteria sesuai firman Allah tsb. // Tapi kita percaya dan kita yakini, bahwa kita sedang berusaha dan berproses menuju kriteria sesuai dengan yang diinginkan Allah dalam ayat-ayat Al Quran tersebut.

Bapak, Ibu dan adik-adik……
Akhirul kata, tiada gading yang tak retak// tiada sumur yang tak berdasar//kebenaran milik Allah semata//manusia bersifat salah dan jika itu mengena pada saya// mohon dimaafkan.
Wabilahitaufik wal hidayah .. wasalamualaikum wr. Wb..

Pagelaran 14 Agustus 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar